Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

BUMN Boncos, Korupsi Triliunan: Di Mana Profesionalnya?

19 Agustus 2025   06:20 Diperbarui: 1 September 2025   13:39 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerugian BUMN akhirnya ditutup dengan APBN. Artinya, rakyat yang membayar pajak harus menanggung borok yang dibuat segelintir pejabat.

Perspektif Islam: Larangan Khianat dan Korupsi

Islam memandang kekayaan negara adalah amanah, bukan milik pribadi pejabat. Allah ﷻ memperingatkan:

 وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ 

Dan janganlah kalian memakan harta sesama kalian dengan cara yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188)

Rasulullah ﷺ mengecam keras para pengkhianat jabatan. Beliau bersabda:

 «إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَأْسِهِ بَعِيرٌ يَرْغُو… لا أُرَى إِلاَّ جَاءَ بِشَيْءٍ غَلَّهُ»

“Sesungguhnya pada hari kiamat ada orang yang datang dengan membawa unta yang melenguh di atas pundaknya… Aku tidak melihat kecuali ia datang dengan sesuatu yang ia khianati (ghulul).” (HR. Bukhari-Muslim)

Bayangkan, jika ada pejabat yang berkhianat menggelapkan ton-ton beras, gula, atau minyak di Bulog dan BUMN  lainnya, kelak di akhirat ia akan memanggulnya di hadapan Allah ﷻ. Inilah gambaran betapa beratnya azab bagi pelaku korupsi dan pengkhianat harta umat.

Solusi Islam: Profesional dan Amanah

Dalam sistem Islam, pengelolaan harta umat dan negara diatur dengan prinsip:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun