Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat dari Penjara Saudi

8 November 2018   14:42 Diperbarui: 9 November 2018   14:12 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lamanberita.co

Tati sangat bingung ketika sudah di luar rumah. Tati tidak tahu jalan menuju Mekah. Sampai ada sembilan pemuda yang menawarkan diri untuk menolong mengantar Tati ke Mekah. Waktu itu Tati sangat senang bagai mendapat durian runtuh. Dalam keadaan kesusahan ada orang yang mau menolong. Tapi perasaan senang itu tidak bertahan lama. Sembilan pemuda itu menyeret, memaksa dan memperkosa Tati bergiliran. Tidak hanya itu. mereka juga merampas uang dan perhiasan yang Tati bawa. Mereka seperti bukan manusia. Mereka juga bukan seperti binatang yang masih punya naluri kasih sayang. Mereka lebih rendah dari binatang sekali pun.

Mereka biadab!
Mereka anjing kurap!
Mereka menjijikan!
Mereka adalah syetan-syetan yang nyata!
Mereka pantas hidup di neraka!                      

Emih,
Sampai di sini dulu surat dari Tati. Semoga Tati bisa bertemu lagi dengan Emih suatu waktu.
Jika suatu ketika terjadi apa-apa dengan Tati, paling tidak Emih sudah tahu apa yang terjadi sebenarnya dengan anak Emih ini.

 

Ma'afkan Tati, Mih.

Wassalamu'alaikum,

Salam kangen,    

Tati

Tak terasa air mata deras mengalir dari mata Ibu Ita. Ia tak kuasa membaca nasib anaknya yang pilu.  

Ia semakin terpuruk dan sangat bersedih ketika mendengar kabar Tati, anaknya,  dieksekusi mati tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemerintah Indonesia maupun dirinya sebagai pihak keluarga Tati. 

Jakarta, 8 November 2018 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun