Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serial Na | Layangan Cemburu

9 November 2019   06:00 Diperbarui: 9 November 2019   06:08 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi layangan (source: thinkstock)

Nano hanya menganggukan kepala. Dia sudah paham sifat Na. Bagi Na, anak-anak adalah segalanya. Meskipun di satu sisi Nano juga paham kadang-kadang Na itu paranoid kalau soal anak.

Malam itu mereka menikmati sajian lezat western food diiringi musik jazz. Sorot mata bahagia terpancar dari kedua insan tersebut.

"Na, kamu kok nggak pernah cemburu sama aku? Selama ini aku yang selalu cemburu. Kamu nggak takut kayak cerita layangan putus itu? Istrinya percaya banget, makanya syok begitu tahu suaminya nggak setia, "

"Kudengar dari rumpian ibu-ibu di kantor, mereka sebenarnya nggak ada masalah ya? katanya masih hangat-hangatnya. Tapi yang laki malah diam-diam nikah lagi? Gitu kan Na?"

Na tertawa mendengar pertanyaan dari suaminya. Sementara Nano memasang muka serius.

"Oh... jadi ngikutin ceritanya juga to? Kayaknya begitu ceritanya. No comment lah Mas kalau masalah hubungan suami-istri. Kan tidak ada yang tahu sebenarnya gimana. Ambil hikmahnya saja, "

"Dimana-mana pelakor ada. Bukan sekarang juga, dari dulu juga ada. Serem memang! Banyak ibu-ibu parno sama pelakor. Makanya seperti yang terjadi sekarang, dibully habis deh pelakornya, " kata Na santai.

"Terus kamu nggak takut sama pelakor? makanya kamu nggak pernah cemburu sama aku?" tanya Nano.

"Hahaha... niat banget tanyanya Mas... Ya aku tetaplah cemburu. Kan masih perempuan normal, "

"Bedanya mungkin ya... aku sudah pasrah dan berserah, " lanjut Na.

Nano diam dalam pikiran yang penuh pertanyaan. Rupanya malam ini, dia ingin menuntaskan rasa penasarannya. Rasa penasaran seperti apa cinta Na kepadanya. Sifat posesifnya mendominasi pikirannya. Disesapnya minuman dingin di gelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun