Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjelajah Kampung Ahok di Belitung Timur

16 Oktober 2016   09:22 Diperbarui: 16 Oktober 2016   10:10 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah dari sana, kami menuju pantai Tanjung Pendam untuk sekedar mampir sebentar. Berhubung gerimis kami cuma berfoto dan makan ngemil dan ngopi di rumah makan disitu. Jangan takut mahal, disini kopi dan makanan harganya sangat wajar.

[caption caption="Kopi Kong Jie dan Pisang goreng Coklat Keju"]

[/caption]

 [caption caption="Pantai Tanjung Pendam"]

[/caption]

Puas menengok Tanjung Pendam, kami berangkat ke Belitung Timur. Mengandalkan google maps, kami menuju kesana. Dan sungguh asyik berkendara di Belitung. Jalanan mulus tanpa lubang, rambu dan petunjuk jalan lengkap, tidak macet sama sekali, sepi, dan aman. Duh, rasanya kami seperti tidak percaya dengan jalanan ini. Sesepi-sepinya jalan Jakarta kayaknya ya tetap ada macet. Tetap stres dengan kelakuan pengemudi lain. Di Belitung, kita berkendara dengan 0% stress.

[caption caption="Jalan Menuju Belitung Timur"]

[/caption]

Ada Apa di Belitung Timur?


Beberapa destinasi wisata di Belitung Timur yang wajib dikunjungi :

1. Replika Sekolah Laskar Pelangi

Terletak di desa Gantong, Belitung Timur, tempat ini menjadi destinasi favorit wisatawan. Sekolah ini merupakan replika SD Muhamadiyah Gantong, tempat dimana Andrea Hirata menuntut ilmu. Berada di bukit pasir putih, bangunan sekolah terlihat sangat sederhana tanpa lantai. Kelasnya juga sederhana, terdiri dari bangku dan meja. Ada papan tulis kapur dan gambar pahlawan.

Untuk mengunjungi replika sekolah ini tidak ada tiket masuk. Pun pungutan untuk parkir mobil. Orangnya juga ramah-ramah. Disini kami mengenalkan kepada anak kami tentang sekolah yang sederhana ini. Anak saya pun "menikmati" sekolah ini. Dia berpura-pura menjadi murid dan saya menjadi gurunya. Seolah hal tersebut memberi tahu kami, sebagai orangtuanya, bahwa konsep sekolah untuk anak-anak adalah belajar. Bukan mengenai bangunan yang mewah, bayaran yang mahal, ataupun kelas yang modern dan high technology.

Kami pun sempat berfoto dengan anak-anak dari kampung ini. Mereka anak yang pintar dan cerdas. Ketika kami memberi sedikit rejeki untuk mereka, mereka mengucapkan terimakasih dan memberitahu kami bahwa uang itu untuk ditabung. Kami pun terharu mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun