Mohon tunggu...
Malindo J
Malindo J Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka menulis hasil amatan rindu. Terutama rindu rakyat yang gagal dipahami orang-orang penting.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kurang Beres

8 Juni 2022   10:07 Diperbarui: 8 Juni 2022   14:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berjalan menyisakan 

tapak-tapak sejarah berkarat

di tanah garam. 

Maka di hadapan mata lampu surya yang 

meredup, kita padami penantian ini.

Jawab bicara mereka dengan 

tiga belas variasi kentut paling dahsyat!

Supaya mereka juga tahu, kita punya 

pantat suci tanpa air bersih yang cuma ilusi". 

Malam merentangkan sayap 

Dingin pun merayap turun dari atap 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun