Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiang-tiang Jiwa yang Rapuh

26 September 2022   23:26 Diperbarui: 26 September 2022   23:54 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam keremangan malam

Aku termangu dalam diam

Menanti sebuah jawaban asa

Yang pernah ada

Sukma lelah 

Terus menanti tanpa keluh

Pada warna penuh pesona

Yang dulu semerbak dalam jiwa

Warna-warni dulu tercipta

Membingkai sudut jiwa yang lara

Membangkitkan sukma 

Menyongsong masa kala terpana

Tiang-tiang jiwa yang rapuh

Kini kembali tegak kukuh

Menghadapi empasan samudera nestapa

Yang mengempur tiada tara

Terasa gamang dalam jiwa 

Setiap tutur katanya

Melukis warna bak pelangi

Membius netra yang tiada jeli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun