Berdasarkan Perjanjian Pertahanan AS-Jepang, informasi ini besar kemungkinan Jeapng melaporkan pergerakan kapal perang Tiongkok ke AS.
Tidak hanya semua orang terkejut, tetapi diperkirakan orang Amerika juga terkejut, mengapa mereka datang ke sini tanpa memberi info dahulu sesuai dengan kebiasaan etika hukum perang, ini benar-benar seolah menampar muka bos nomor satu dunia---AS.
Namun, meskipun pihak AS telah menerima informasi yang relevan ini, tetapi hal itu tetap menunjukkan sikap tidak berdaya. Karena AS tidak percaya bahwa kapal perang Tiongkok akan berlayar ke "ambang pintu" sisi lain AS untuk melakukan misi "kebebasan navigasi".
Seperti yang kita ketahui bersama, Alaska sebagai "bagian garis belakang pertahanan besar" AS, telah menerapkan sistem pertahanan rudal yang ketat. Secara teori, pertahanan seharusnya sangat ketat, tetapi pada kenyataannya, daerah ini kosong dari pasukan, jadi menunjukkan sistem pertahanan AS penuh dengan celah, dan formasi AL-PLA dapat masuk menerobos profil tinggi wilayah laut ini, jelas telah memberikan lawan kejutan psikologis yang kuat, dan itu juga menunjukkan bahwa apa yang disebut rantai blokade dari rantai pulau pertama AS hanyalah "macan kertas".
Pihak Tiongkok telah memperlakukan mereka dengan caranya sendiri, yang tidak hanya sangat meningkatkan kepercayaan rakyat Tiongkok untuk melawan balik hegemoni AS, tetapi juga mengajarkan AS pelajaran yang baik dalam apa yang disebut "kebebasan navigasi".
Setelah info diterima AS, Â Penjaga Pantai AS mengirim dua kapal patroli kapal patroli "USCGC Cutter Bertholf WMSL-750" dan "Cutter Kimball WMSL-756" untuk "memantau dari dekat", Â dan melacak formasi AL-PLA ini. Pada saat yang sama, mereka juga melakukan panggilan radio dengan formasi AL-PLA.
Sumber: uscg.mill + wikipedia.org
Menurut "Rules for Accidental Encounters at Sea (Aturan untuk Pertemuan yang Tidak Disengaja di Laut)" dan "International Rules for Preventing Collisions at Sea (Aturan Internasional untuk Mencegah Tabrakan di Laut)", kedua belah pihak melakukan dialog dan komunikasi, dan tidak ada konflik selama keseluruhan proses.
Kapal AL-PLA bertindak sesuai dengan hukum internasional. Di zona ekonomi eksklusif Alaska dan Kepulauan Aleutian, untuk "kebebasan navigasi" dan bahkan Penjaga Pantai AS yang biasanya provokatif juga mengatakan bahwa tindakan kapal perang Tiongkok aman dan profesional.
Selama ini menurut kebiasaan antara AS dan Rusia, jika terjadi kejadian demikian akan saling melontarkan kemarahan. Namun dalam peristiwan ini Pengawal Pantai AS baru menerbitkan laporan dan foto-foto relevan yang telah diambilnya di situs resmi setelah setengah bulanan.