Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Formasi Kapal Perusak Type 055 AL-PLA Melakukan "Kebebasan Bernavigasi" di Perairan AS

28 Januari 2022   18:33 Diperbarui: 29 Januari 2022   08:20 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan beberapa laporan dan foto dihapus tidak lama setelah dirilis. Jelas, AL PLA melaju ke pintu rumah mereka sendiri dengan terang-terangan, bahkan berlalu dengan alasan "kebebasan navigasi " yang selalu mereka dengun-dengunkan setiap hari, ini sesungguhnya memalukan mereka sendiri. Setelah berita ini dirilis, segera memicu diskusi panas di kalangan netizen.

Situs web Departemen Pertahanan AS menerbitkan foto formasi kapal perang Tiongkok memasuki perairan Alaska, tetapi entah kenapa menghapus informasi itu beberapa jam kemudian. Tanpa diduga, itu menunjukkan mereka sepertinya kewalahan setelah kurangnya koordinasi strategis.

Kemudian, teks yang menyertainya direvisi untuk menekankan bahwa perairan teritorial tidak dilanggar. Situs web menerbitkan dua foto identik lagi, tetapi merevisi judul dan teks yang menyertainya, terutama menambahkan pernyataan: "Armada AL Tiongkok belum memasuki perairan teritorial AS."

Kekuatan militer nomor satu dunia AS yang merasa benar sendiri telah berulang kali menghadapi musuh dalam pemrosesan foto dan informasi tentang "kebabasan navigasi" dari kapal perang Tiongkok di perairan internasional. Seberapa dari mereka tidak percaya diri dan gelisah. Secara khusus, menyatakan perairan teritorialnya sendiri tidak dilanggar.

Seperti yang telah disebutkan dia tas pada Agustus 2015, PLA mengirim 5 armada kapal perang ke perairan Alaska dan melewati perairan teritorial 12 mil laut Kepulauan Aleutian. Saat itu pejabat kemenhan AS mengatakan: "Ini adalah pertama kalinya terjadi di sekitar Kepulauan Aleutian, dan saya pikir kita tidak perlu melabeli perilaku mereka sebagai ancaman,"

Namun 6 tahun kemudian, ketika armada AL-PLA muncul kembali di perairan Alaska, apa yang terjadi pada AS justru berbeda tanggapannya, hal ini bisa dikarenakan beberapa kemungkinan.


Pertama, terakhir ini, hubungan Tiongkok-AS mengalami penurunan akibat kebijakan AS yang sengaja menimbulkan permusuhan terhadap Tiongkok. Lain pada tahun 2015, pemerintah AS relatif tenang dengan munculnya kekuatan AL-PLA di perairan Alaska, bukan hanya karena keseimbangan kekuatan antara Tiongkok dan AS tidak sedekat sekarang ini.

Selain itu yang penting karena hubungan Tiongkok-AS relatif santai pada waktu itu, dan kemungkinan untuk bisa terjadi insiden perang perang rendah, tetapi hubungan Tiongkok-AS saat ini telah lama berada di ambang batas yang seperti akan saling berperang, karena "paranoia" radikal dari pemerintah AS.

Kedua, tahun-tahun terkahir ini terjadi penurunan hegemoni AS yang membuat kepanikan batin, ditambah belum lama penarikan pasukan dari Afghanistan. Mereka khawatir dunia akan memandang AS hanya imperialis macan kertas, melawan Taliban yang tergolong kekuatan kelas tiga saja sudah tidak bisa berbuat apa-apa, bagaimana bisa menahan dan menekan Tiongkok.

Namun AS selama ini tidak mau berintropeksi terhadap kebijakan internal dan eksternalnya, tetap saja berbuat sekali lagi kesalahan dengan terus ikut campur urusan dalam negeri negara lain, dan bahkan campur tangan ini ditujukan kepada Tiongkok.

Tapi sekarang AS tanpa menyadari telah lama kehilangan kepercayaan, tidak lagi  seperti masa lalu, dan jika mencoba untuk menyerang Tiongkok lagi seperti zaman Delapan Kekuatan Sekutu, itu hanya akan menmbak kakinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun