Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demi Geostrategis Tiongkok-Taliban-Afghanistan Merapat

22 Agustus 2021   19:51 Diperbarui: 23 Agustus 2021   19:10 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Indian Defense Review    

Selama ini faksi-faksi Afghanistan baik pemerintah dan Taliban selalu memelihara hubungan sangat baik dengan Tiongkok. Karena mereka menilai Tiongkok tidak mempunyai ambisi teritorial dengan Afghanistan, juga tidak memiliki ambisi untuk urusan dalam negeri mereka, dan tidak akan campur tangan dalam urusan dalam negeri Afghanistan. Juga tidak  punya niat untuk membangun pangkalan militer di tempat ini. Jadi Tiongkok mendapat kepercayaan dari dua faksi di Afghanistan.

Dalam keadaan seperti itu, ketika tentara pemerintah Afghanistan yang Tiongkok dukung  menganjurkan agar Tiongkok bekerja sama dengan Rusia dan Afghanistan untuk melakukan kontra-terorisme, terjadilah kesulitan. Karena Rusia masih menganggap Taliban sebagai terorisme.

Jika Tiongkok dan Rusia bersatu dengan Afghanistan untuk memerangi terorisme, maka berarti juga harus memerangi Taliban, Tiongkok akan menjadi musuh Taliban.

Dalam hal ini  sangat tidak mungkin bagi Tiongkok . Situasi saat ini adalah Rusia tidak  mengesampingkan mau memasuki Afghanistan, tetapi jika Rusia ingin mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh AS dan memasukkan pasukannya ke Afghanistan, Rusia akan membuat kesalahan kedua. Begitu tentara Rusia memasuki Afghanistan dan menganggap Taliban sebagai terorisme, maka tentara Rusia akan menjadi sasaran serangan Taliban. Ini akan menjadi situasi yang sama dengan AS.

Seperti diketahui Rusia telah dikalahkan oleh Taliban setelah sepuluh tahun di Afghanistan. Sekarang, apakah itu akan dikalahkan untuk kedua kalinya, selain itu sekarang Rusia tidak sekuat seperti mantan Uni Soviet dulu, dan sudah tidak ada banyak uang.

Dalam situasi demikian, pengamat pikir Putin pasti akan berpikir ulang dalam peran ini, karena keputusan ini dapat menyebabkan Rusia jatuh lagi seperti mantan Uni Soviet yang bangkrut dan terpecah dan disintergrasi.


AS kini telah mengalami kemunduran karena berperang dalam Perang Afghanistan dan Irak. Jika Putin melakukan kesalahan ini, Rusia mungkin akan jatuh ke dalam kemunduran lagi, yang berarti bahwa Rusia yang yang sekarang sudah terlihat segera pulih dan kemudian akan jatuh lagi bukanlah hal yang baik.

Apa Strategi Tiongkok

Bagi Tiongkok pentingnya Afghanistan sudah disadari sejak Dinasti Tang dimana ketika seorang bhiksu Buddha yang sangat terkenal Xuanzhuang, dia mengambil jalan dari Afghanistan ke India untuk belajar Buddhisme, dan dia tahu bahwa ini adalah jalan yang sangat penting dari Jalur Sutra kuno. Dia melewati Afghanistan dan kemudian pergi ke selatan memasuki India dengan maksud kebaikan. Jadi bagi Tiongkok sangat dimengerti bahwa jalan ini merupakan tempat strategis yang penting bagi Tiongkok untuk berdagang.

gwadar-khasgar-proyek-61223f2f06310e76d84a36f3.png
gwadar-khasgar-proyek-61223f2f06310e76d84a36f3.png

Sumber: domain-b.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun