Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demi Geostrategis Tiongkok-Taliban-Afghanistan Merapat

22 Agustus 2021   19:51 Diperbarui: 23 Agustus 2021   19:10 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Indian Defense Review    

Mengapa Taliban meneriakan info kepada Tiongkok ketika mereka telah menguasai wilayah Afghanistan 85% dan mengundang Tiongkok bekerjasama dan berinvestasi di Afghnanistan. Kemudian mengatakan mereka seharusnya tidak hanya berteman dengan Tiongkok, dan menyambut Tiongkok untuk berinvestasi dalam rekonstruksi.

Yang disebut rekonstruksi investasi mengacu dari sisi Peshawa, Pakistan ke Kabul ibu kota Afghanistan yang baru saja direbutnya. Dari awal mereka berharap Tiongkok untuk membangun jalan utama dari sisi Peshawa, barat laut Pakistan dan menambahkan jalur ke Kabul, Afghanistan,  sehingga menambah Koridor Ekonomi, rencana proyek ini adalah RMB 62 miliar yuan, dan kemudian membangun jalan, membangun rel kereta api, membangun jaringan pipa energi (minyak dan gas). Jalur ini yang juga ingin dilakukan Tiongkok di masa lalu, tetapi karena terhalang oleh AS dan India, sehingga masih belum berhasil.

Tapi sekarang setelah Taliban untuk pertama kalinya berhasil menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan, mereka berteriak mengundang Tiongkok berinvestasi. 

Baca: Pasukan AS dan Sekutu Ditarik Dari Afganistan Taliban Mengundang Investasi Tiongkok

Mari kita melihat dulu mengapa Afganistan menjadi begitu penting sekarang, menurut pengamat karena Afghanistan adalah hub dan pusat transportasi di Eropa, Asia dan Afrika. Jadi orang Tiongkok dulu menyebut Negeri "Medan Perang Emat Penjuru", dan orang Afghanistan akan melawannya ke segala arah. Di Negeri ini Alexander the Great, Dinasti Maurya India, Dinasti Tang Tiongkok pernah berperang disini. Lokasi dan posisi geografis ke semua rah adanya di tengah-tengah jadi berada di titik transfer geostrategis.

Mengapa Taliban tidak mengundang Rusia tapi Tiongkok? Karena mereka pernah menjadi musuh dengan Uni Soviet, dan Uni Soviet mendudukinya selama sepuluh tahun.

Yang kedua bagi Afghanistan Rusia tidak menguntungkan, Rusia tidak memiliki banyak sumber daya, dan mereka bukan kekuatan manufaktur. Oleh karena itu, apakah itu Taliban atau pemerintah Afghanistan, selalu perlu memiliki makanan dan uang. Masa depan ekonomi terbaik adalah BRI (Belt & Road Insiative).


Bagi Tiongkok Afghanistan juga menguntungkan, dengan jalur melalui Afghanistan mereka tidak ingin harus berlayar melalui Selat Malaka atau Samudera Hindia. Dan dapat langsung dari koridor Jalur Sutra dengan berinvestasi untuk konstruksi kereta api. Seperti kita tahu bahwa produksi baja Tiongkok melebihi 300 juta ton.

Jadi Afghanistan bersedia menyediakan tenaga kerja, dan Tiongkok menyiapkan baja dan teknologi untuk bantu membangun, selain itu negara-negara Timur Tengah juga melihat Tiongkok tidak memiliki ambisi teritorial. Seperti apa yang dilakukan AS dalam menduduki Afghanistan, mereka ingin menguasai Timur Tengah.

Sepak Terjang AS di Timur Tengah

Selam ini kita melihat sepak terjang AS di Timur Tengah. Mereka telah melakukan banyak pelanggaran. Irak, Suriah, Yaman, Afghanistan, Iran, dan bahkan Arab Saudi memiliki hubungan yang buruk. Jadi bagaimana bisa mengharapakan negara-nagara Muslim bisa ramah dengan AS.

Kini AS merasa tidak bisa mengendalikan Timur Tengah dari Afghanistan, dan mereka harus meninggalkannya. Kekosongan ini siapa lagi yang bisa mengisi? Afghanistan hanya melihat Tiongkok. Oleh karena itu Taliban jelas tidak akan terlibat dalam kemerdekaan Xinjiang. Jadi mereka mempersilahkan Tiongkok untuk bekerjasama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun