Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

AS Terlambat Memerangi Covid-19 Gara-gara Bermain Politik

31 Maret 2020   20:15 Diperbarui: 1 April 2020   09:25 4341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melihat proposal paket kebijakan pelepasan dana darurat 2,2 triliun dollar AS, disaksikan dari kanan ke kiri Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, Pemimpin Minoritas DPR AS Kevin McCarthy, dan Wakil Presiden MIke Pence untuk memerangi virus corona di Gedung Putih, Washington, pada 27 Maret 2020.(REUTERS/JONATHAN ERNST)

Sumber: theguardian.com
Sumber: theguardian.com
Dalam tweet 16 Maret lalu , Donald Trump menghidupkan kembali istilah "Chinese Virus," untuk patogen yang dikenal dengan 'coronavirus' yang sering digunakan oleh dirinya sebelumnya.

Sumber: theatlantic.com
Sumber: theatlantic.com
"AS akan sangat mendukung industri-industri tersebut, seperti Airlines dan lainnya, yang secara khusus dipengaruhi oleh Virus China. Kita akan lebih kuat dari sebelumnya!"

Pada presentasi pers tentang virus dan penyakit, Trump ditanya mengapa ia menggunakan istilah 'Chinese Virus" --- mengingat tanggapan masyarakat dan pemerintah yang pahit yang ditimbulkannya di Tiongkok, dan laporan terbaru tentang reaksi rasis anti-Chinese di AS.

Misalnya, Twitter yang dibaca secara luas dari Jiayang Fan, seorang penulis untuk New Yorker, seperti di bawah ini.

Sumber: theatlantic.com
Sumber: theatlantic.com
"Saat saya pergi untuk membuang sampah. Sedang berbicara di telepon dengan bahasa Chinese. Seorang lelaki berjalan di trotoar & untuk menjaga jarak sosial, saya berkata, "maaf, silakan." "SIALAN Chinese," teriaknya cukup keras sehingga aku bisa mendengar suaranya di telepon. Aku menoleh untuk menatapnya untuk memastikan aku tidak salah dengar." Twit dari Jiayang Fan.

Pada konferensi pers hari itu, Cecilia Vega, dari ABC, menyebutkan kemungkinan reaksi rasis terhadap "Chinese Virus." Dia langsung bertanya kepada Trump, "Mengapa Anda terus menggunakan istilah ini?"

Trump menjawab: Karena itu berasal dari China. Itu sebabnya. Itu sama sekali bukan rasis. Saya ingin akurat. Saya sangat mencintai semua orang di negara kami. Tapi seperti yang Anda tahu, China mencoba mengatakan, bahwa itu disebabkan oleh tentara Amerika. Itu tidak bisa terjadi. Itu tidak akan terjadi. Selama saya presiden.

Penamaan demikian yang tidak bertanggung jawab ini, sebenarnya bukan suatu yang main-main. Jika dibiarkan akan membawa konskuensi bagi suatu bangsa yang berstigma dengan suatu virus, yang akan berakibat bangsa ini dianggap sebagai pembawa virus untuk generasi sekarang dan yang akan datang.

Marilah kita kembali pada sejarah nama-nama yang merendah suatu bangsa dengan nama suatu penyakit, misalnya sifilis disebut disebut "penyakit Prancis" oleh orang Italia pada abad ke-16, yang ditanggapi oleh orang Prancis dengan menyebutnya "penyakit Neapolitan/ the Neapolitan disease."

Namun beda dengan Tiongkok yang memiliki latar belakang peradaban dan sejarah 5000an tahun, ini akan menjadi suatu kepekaan akut untuk dikatakan sebagai sumber kotoran dan penyakit. Suatu yang akan menjadi penghinaan di mana saja. Yang membuat Tiogkok menjadi meradang marah.

Penamaan paralel yang kasar: Pikirkan stereotip pencemaran nama baik yang digunakan terhadap Afrika, atau Amerika Latin, atau Yahudi, atau kelompok lain.

Kemudian pikirkan seorang presiden AS yang menggunakannya dalam tweet dan pernyataannya.

Skandal sesungguhnya adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah AS yang gagal dengan apa yang dilakukan, lebih dari apa yang tertulis. Atau kemungkinan bahwa perpindahan hewan-manusia yang menimbulkan pandemi ini mungkin terjadi di pasar hewan liar di Tiongkok.

Bukti menunjukkan bahwa pemindahan yang memunculkan epidemi H1N1 "Flu Babi/Swine Flu" belasan tahun yang lalu terjadi di suatu tempat di Amerika Utara, tetapi penyakit itu secara umum tidak dikenal sebagai "Flu Amerika" atau "Penyakit Meksiko."

Pada 23 Maret lalu, Presdien Trump dalam konferensi pers meremehkan pandemi coronavirus (Covid-19), dan menekankan untuk perlunya ekonomi negara kembali normal. "Amerika akan kembali normal dengan segera, bisnis terbuka kembali." Dalam konferensi pers.

Para ahli memperingatkan bahwa mengakhiri jarak sosial (social ditances) terlalu cepat akan menyebabkan lonjakan kasus, berpotensi rumah sakit kewalahan dan menyebabkan lebih banyak kematian.

Sumber: youtube.com/ CGTN America
Sumber: youtube.com/ CGTN America
Dalam naskah pidato Trump kata Corona virus (Covid-19) dicoret dan diubah menjadi "Chineses virus". Pada konferensi pers 24 Februari lalu, reporter yang sama menemukan bahwa "Chinese virus" telah diubah 180 derajat hanya dalam kurun waktu 5 hari. Suatu yang bagi presiden suatu negara yang berubah dengan cepat.

Sumber: youtube.com/ CGTN America
Sumber: youtube.com/ CGTN America
Tidak hanya itu, Trump menambahkan dalam naskah pidato satu paragraf "melindungi warga Amerika keturunan Chinese" di konferensi pers Gedung Putih pada 24 Maret waktu setempat.

Manuver ini terlihat sekali dia itu hanyalah untuk pemilu yang akan datang ini, tidak perduli jika tindakan itu menampar mukanya sendiri, mungkin dia juga berbicara omong kosong setiap hari, jika itu tidak menguntungkan bagi kampanye untuk pemilu yang akan datang ini, tidak segan dengan tebal muka memperbaiki kesalahannya.

Trump Menampar Mukanya Sendiri
Langkah-langkah di banyak negara bagian di AS juga menjadi makin lebih parah. Dari "isolasi diri di rumah" hingga memberlakukan "jam malam", dari membatasi pembelian masker hingga menindak penimbunt, suara terakhir yang sering terdengar di AS adalah "Larangan".

Dua bulan lalu, para politisi dan media AS biasa mengejek langkah-langkah pencegahan epidemi di Tiongkok, yang dianggap AS penangan itu harus dan perlu .

Namun, politisi Amerika dan media tidak pernah dengan cepat mengakui bahwa mereka harus belajar dari Tiongkok, tetapi mereka belajar dari Korea Selatan dan Eropa. Sebenarnya, bukankah langkah pencegahan pandemi Korea Selatan dan Eropa dari Tiongkok?

Rakyat Tiongkok berjuang keras menghadapi Covid-19 dan seluruh negeri bersatu secara toital. Setelah lebih dari dua bulan bekerja keras, mereka akhirnya menekan pandemi. Dan sekarang memiliki kemampuan untuk membantu yang banyak negara di dunia.

Namun, ketika Tiongkok sedang memerangi pandemi Covid-19, opini publik AS terus menyerang Tiongkok. Meskipun dalam memerangi virus ini ternyata dapat direndahkan oleh Tiongkok, tapi serangan opini publik AS terus saja berkembang lebih sengit.

Dan karenanya cukup alasan kenapa AS kini menjadi terlambat untuk memerangi endemi dalam negerinya, di mana energi telah dibahiskan untuk menyerang Tiongkok.

Seperti dapat diibaratkan orang yang sedang sakit terbaring dan nafasnya sudah terengah-ngegah namun masih memarahi orang lain, jelas tidk kan bermanfaat bagi penyakitnya.

Para juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok terus-menerus mempertanyakan AS di Twitter dan melawan balik fitnah serta pembingkaian AS.

Sumber: Twitter/@SpokespersonCHN
Sumber: Twitter/@SpokespersonCHN
"Tiongkok  telah memperbarui untuk AS tentang coronavirus dan meresponsnya sejak 3 Januari.  Pada 15 Januari Departemen Luar Negeri AS memberi tahu warga Amerika peringatkan CDC AS di Tiongkok tentang virus corona. Dan sekarang menyalahkan Tiongkok atas keterlambatan secara Serius?"

AS yang selalu mendominasi di bidang opini publik, sehari sebelumnya (23 Maret), dua anggota parlemen dari Partai Republik menulis surat kepada CEO Twitter Dorsey meminta agar akun dari Tiongkok dilarang.

Seperti pembatasan akun pada Twitter untuk polisi Hong Kong tahun lalu, AS juga "bebas mengatakan" tentang epidemi itu.

"Saya berbicara, Anda dengarkan saya" demikian kata jubir Kemenlu Tiongkok Hua Chunying dan Zhao Lijian semuanya mengajukan pertanyaan yang sangat mendasar di internet.

Ini hanya mengingat AS untuk menjelaskan beberapa keraguan umum di antara para pengguna internet di seluruh dunia, seperti kebingungan antara pasien flu AS dan virus corona baru (COVID-19) tahun lalu, jadwal waktu tindakan anti-epidemi A.S., persiapan bahan medis yang tidak memadai oleh pemerintah AS, dan pasien nomor 0 yang membuat pernapasan menjadi pendek warga AS.

Dok. Twitter/LijianZhao
Dok. Twitter/LijianZhao
"US CDC mengakui beberapa # COVID-19 salah diagnosis sebagai flu selama musim flu 2019. 34 juta terinfeksi & 20.000 meninggal. Jika # COVID-19 dimulai September lalu, & AS tidak memiliki kemampuan pengujian, berapa banyak yang sudah terinfeksi? US harus mencari tahu kapan pasien nol muncul."

Masalah-masalah ini juga sedang dipelajari di Italia dan Spanyol oleh banyak ahli. Siapa yang dapat menjamin bahwa corona  virus baru bukan "produk asli (berasal)" AS?

AS belum menyadari kesalahannya, tetapi telah menggunakan mesin opini publik untuk menyerang Tiongkok selama lebih dari dua bulan. Menggunakan politik air kotor (kampanye kotor) untuk menarik kesimpulan secara non-ilmiah.

Mencoba untuk "menghukum"(menyudutkan) orang Tionghoa. Jika Tiongkok tidak melawan, orang akan mengatakan "mengakui secara diam-diam".

Apakah anak-anak dan cucu-cucu orang Tiongkok dan orang Tionghoa perantauan yang tinggal di berbagai belahan dunia masih akan diam saja dan tidak melawan dan tidak ingin membuka  topi kotor ini?

AS Menolak Penyelidikan WHO
Pilihan yang paling adil adalah mempersilahkan  WHO melakukan investigasi independen di sekitar berbagai masalah virus corona baru (COVID-19) ini.

Di satu sisi, WHO adalah organisasi profesional kesehatan masyarakat di bawah PBB, di sisi lain, WHO didasarkan pada Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan bukan berafiliasi dengan politik maupun ideologis tertentu.

Jubir Kemenlu Tiongkok Hua Chunying dan Zhao Lijian mengatakan: Mengapa tidak mengirim Organisasi Ahli Dunia ke AS untuk menyelidikinya? Orang yang bertanggung jawab atas CDC mengakui bahwa beberapa pasien flu terinfeksi dengan virus corona baru (Covid-19). Mengapa AS menolak kelompok ahli WHO?

Ini sebenarnya bermanfaat dan tidak berbahaya bagi AS untuk operasi pencegahan epidemi (pandemi) ini, belum lagi hal itu dapat memanfaatkan pengalaman anti-epidemi Tiongkok dan tidak memerlukan AS untuk membayar biaya politik atau ekonomi apa pun.

Namun, AS menolak untuk berpartisipasi dalam penyelidikan WHO, termasuk asal dan pengembangan bidang-bidang utama, pengenalan kebijakan dasar Gedung Putih, pasokan medis AS, dan jumlah tim medis di balik pintu tertutup.

Upaya Tiongkok Memerangi COVID-19
Bagi Tiongkok setelah menghadapi epidemi ini, mereka mengambil tindakan darurat di satu sisi, dan pemerintah pusat langsung turun tangan. Di sisi lain, mereka secara aktif bekerja sama dengan organisasi internasional.

Direktur Jenderal WHO datang ke Beijing pada 28 Januari dan kembali ke Jenewa untuk menerbitkan makalah sosial dengan menyatakan: "Mereka (Tiongkok) membayar paling banyak, dan kehidupan serta ekonomi mereka adalah yang pertama menderita ketika mereka berkorban untuk mengatasi pandemi. Tiongkok membutuhkan solidaritas dan dukungan dunia."

Kemudian WHO mengorganisasikan dan mengirim satu kelompok pakar internasional untuk mengunjungi Tiongkok. Satu kelompok juga pergi ke Wuhan.

Pada 24 Februari, Bruce Aylward, seorang dokter-epidemiologi Kanada. penasihat senior direktur asing WHO dan direktur senior kelompok inspeksi misis bersama WHO-Tiongkok pada Covid-19, kemudian melakukan konferensi pers tentang tindakan Tiongkok dalam memerangi pandemi virus corona, dengan menyatakan: "Metode Tiongkok adalah satu-satunya metode yang terbukti berhasil."

Selama ini organisasi internasional yang dengan tulus membantu Tiongkok dalam memerangi pandemi, tidak ada yang disembunyikan oleh Tiongkok, WHO telah melihat dan memperkenalkan situasi pencegahan pandemi Tiongkok ke dunia, AS mesti sudah tahu bahwa ini adalah informasi profesional.

AS semestinya bisa mendapatkan semua informasi ini secara online, namun AS telah menyia-nyiakan hampir dua bulan dan menunggu wabah melanda, tetapi kemudian menuduh dengan mengatakan kepada Tiongkok bahwa Tiongkok tidak berbagi informasi dengannya dan menyembunyikannya.

Membalikkan hitam putih sedemikian rupa yang bisa sangat gamblang dilihat WHO, yang hanya bisa mengingatkan AS untuk tidak mengaitkan nama negara atau menempatkan nama bangsa pada virus ini.

Ini adalah prinsip penamaan virus, tetapi AS telah mempolitisasi segalanya. Beberapa politisi dan media AS telah secara sengaja mengaitkan Tiongkok dengan virus dan menggoreng dengan segala spekulasi. Ketika AS membahas pandemi dengan WHO harus memasukkan masalah Taiwan.

Semua orang sedang membicarakan bagaimana menyelematkan umat manusia, tapi AS justru datang dengan sikap membawa trik, bagaimana AS memiliki hak untuk menangani pandemi sendiri?

Hingga kini, Partai Demokrat dan Partai Republik sedang mengusulkan "RUU Stimulus Ekonomi" yang diblokir oleh Partai Demokrat kemarin dan bernegosiasi. 

Partai Republik berfokus pada bisnis penyelamatan dan Partai Demokrat berfokus pada menyelamatkan pekerja. Masing-masing memiliki alasan sendiri, yang pada dasarnya adalah perjuangan antara kelompok-kelompok kepentingan yang berbeda, dan tidak peduli berapa banyak orang yang terinfeksi harus menunggu mereka untuk bertarung.

RUU raksasa ini tidak akan sampai ke meja Presiden Donald Trump tanpa kecemasan politik di menit-menit terakhir: Senator Bernie Sanders (Demokrat) mengancam undang-undang tersebut karena tidak memiliki batasan yang cukup pada bailout bisnis dan Partai Republik menganggap bantuan pengangguran terlalu murah hati.

Masih ada pertanyaan tentang apakah akan ada pagar-pelindung yang signifikan tentang bagaimana uang akan dibagi. Virus corona terutama akan menghantam rumah sakit pedesaan, karena mereka sudah beroperasi dengan margin tipis dan memiliki kapasitas staf yang terbatas. Jadi beberapa anggota parlemen telah bekerja untuk memastikan cukup uang masuk ke situs-situs tersebut.

Jika panel WHO datang ke AS, Partai Republik harus merahasiakan banyak hal, sebaba andai sampai diketahui akan mempengaruhi suara mereka pada pemilu dan akan menguntungkan bagi Partai Demokrat. Maka jika untuk mempertemukan WHO harus tidak merugikan Partai Republik bagi jajak pendapat rakyat dan menguntungkan bagi pasar saham.

Ini sangat kontras dengan sikap kerja sama yang positif antara Tiongok dan WTO. Jika Tiongkok menolak WHO pada saat itu, maka dapat dibayangkan bagaimana serangan opini AS terhadap Tiongkok.

Hanya mereka yang memiliki hantu di dalam hati mereka yang akan dengan keras kepala menolak pakar WHO untuk melakukan investigasi lapangan. Di mata AS, WHO harus menjadi alat politik untuk bekerja sama dengan semua tindakan politik di AS.

Propaganda opini publik sebaliknya akan tidak menyenangkan bagi WHO
Sebagai negara adikuasa, AS sama sekali mengabaikan tanggung jawabnya dan tidak hanya menutup pintu kerja sama tapi ingin menjadi Bos.

Kedatangan kelompok pakar WHO di AS dari Eropa adalah hal biasa, AS juga menolak untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rahasia yang tak terkatakan tentang virus itu. Politisi Amerika menggunakan keamanan rakyat Amerika sebagai alat tawar-menawar untuk perhitungan politik.

Tidak heranlah jika pertanyaan yang dikemukakan oleh jubir Kemenlu Tiongkok untuk berani dinjawabnya.

Virus itu lurus-lurus saja, jika AS menyembunyikan sesuatu bagaimana orang lain bisa membantunya? Semakin Anda menyembunyikan semakin buruk penyakit Anda.

Pakar Mikrobiologi dan Penyakit Menular AS "Menghilang"

Sumber: aljazeera.com
Sumber: aljazeera.com
Dr. Anthony Stephen Fauci adalah seorang dokter Amerika dan ahli imunologi yang telah menjabat sebagai direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular sejak tahun 1984.

Ketidak hadiran Anthony Fauci pada pengarahan Gedung Putih pada 23 Maret. "Ketidak lazimnya" ini menyebabkan kekhawatiran luas di AS. Sehingga menimbulkan banyak spekulasi bahwa dia dipecat Trump.

Karena jika Dr Anthony Fauci mengatakannya, orang Amerika akan dengan kritis mendengarkan. Karena coronavirus telah menjungkir-balikkan kehidupan sehari-hari di seluruh dunia, Fauci, direktur AS di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, telah menjadi suara tepercaya di Amerika Serikat dalam memisahkan fakta dan fiksi.

Ketakutan dan kebingungan wabah bukanlah hal baru bagi Fauci, yang, dalam lebih dari 30 tahun telah menangani HIV, SARS, MERS, Ebola dan bahkan pengalaman negara itu pada 2001 dengan bioterorisme - serangan antraks.

Atasan politik atau pentgabdian Anthony Stephen Fauci dari era Ronald Reagan hingga era Donald Trump - telah mempercayakan dia melakukan penjelasan pada publik,  karena dia jujur dan dapat dimengerti, menerjemahkan informasi medis yang rumit ke dalam bahasa sehari-hari sementara tidak membesar-besarkan atau meremehkan masalah.

Fauci menjadi wakil pemerintah Trump karena warga AS mempercayainya, menurut jajak pendapat. Ilmuwan terkemuka itu dengan blak-blakan mengatakan bahwa pandemi coronavirus akan memburuk di AS dan mengkritik pemerintah federal pada aspek-aspek tertentu dari responsnya.

Namun, ilmuwan penyakit menular top ini telah mempertahankan gaya yang konsisten dalam mengatakan kebenaran. Dalam dua bulan terakhir, dia telah berulang kali mengonfirmasi kepada publik keseriusan situasi epidemi AS dan terus terang menyatakan bahwa langkah-langkah anti-epidemi pemerintah tidak cukup. Bahkan berulang kali membantah pernyataan palsu tentang epidemi tersebut, seperti dari presiden dan wakil presiden AS.

Terkadang, ketika Fauci membantah Trump, Panglima Tertinggi berdiri disampingnya, dan sebagai penasihat senior untuk epidemi, dia sering muncul di depan umum bersama Presiden dan Wakil Presiden. Maka ketika 23 Maret 2020 ketidak munculannya menjadi banyak dugaan dan spekulasi dari banyak media.

"Menghilang"nya Fauci yang tiba-tiba diyakini terkait dengan "koreksi" tuduhan palsu Presiden terhadap Tiongkok seputar epidemi dalam sebuah wawancara dengan majalah Science pada tanggal 22 Maret 2020.

Pertama, dia memberi tahu Trump bahwa Tiongkok seharusnya mengumumkan situasi epidemi tiga atau empat bulan sebelumnya tahuan lalu, dan Fauci berkata, "Ini bertentangan dengan fakta." Karena itu berarti bulan September 2019, saat itu virus corona baru (Covid-19) belum muncul.

Ini bukan pertama kalinya Fauchi "bertentangan" dengan pernyataan Trump atau Gedung Putih.

Yang paling terkenal adalah 2 Maret lalu, ketika Trump mengumumkan bahwa beberapa perusahaan farmasi besar akan segera bisa mengeluarkan vaksin.

Namun, Fauci kemudian menyebutkan bahwa vaksin itu akan baru tersedia setidaknya memerlukan satu tahun atau 18 bulan lagi.

Pada awal Februari, situs web komersial A.S. memberitakan bahwa Pence (Wapres AS), yang telah diberi tanggung jawab penuh untuk pekerjaan anti-epidemi, telah mendelagasikan tanggung jawab ini kepada Fauci. Dan telah mentanda-tangani pernyataan: "Tidak ada pernyataan publik tanpa persetujuannya."

Dan Fauci tidak pernah berhenti mengingatkan, "Kalian seharusnya jangan pernah merusak kredibilitas kalian sendiri (sebagai seorang ahli)".

Bahkan, Fauci juga bersikeras memberikan penjelasan profesional kepada publik tepat waktu selama epidemi ini. Salah satu dari sedikit ahli otoritatif untuk menghindari bertabrakan dengan pemerintahan Trump untuk mengurangi keparahan dan dampak dari wabah ini.

Banyak ahli penyakit menular Amerika tidak suka dengan membuat terlalu banyak pernyataan publik. Fauci telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah AS, dan selain rasionalitas dan profesionalismenya, dia juga bekerja sesuai dengan kapasitasnya untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular untuk Gedung Putih.

Selama akhir pekan ini, Fauci mengatakan kepada CNN bahwa pandemi pada akhirnya dapat membunuh antara 100.000 dan 200.000 orang di AS jika mitigasi tidak berhasil.

Keterusterangan Fauci tidak menghentikan Trump untuk memujinya. "Tony telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan bekerja sangat lama, berjam-jam," awal bulan ini, ketika desas-desus berputar bahwa ada perbedaan pendapat antara Fauci dan Gedung Putih.

Untuk bagian Fauci, dia mengatakan kepadanya bahwa sementara pasangan tidak setuju pada beberapa hal, tidak ada perbedaan.

"Presiden telah mendengarkan apa yang saya katakan dan apa yang dikatakan orang-orang di gugus tugas. Ketika saya telah membuat rekomendasi, dia telah mengambilnya," kata Fauci kepada Morning di Mall podcast pekan lalu.

"Gagasan mengadu domba satu sama lain sama sekali tidak membantu," tambahnya. "Kami memiliki masalah yang jauh lebih besar di sini daripada mencoba menunjukkan perbedaan."

Sebagai Patriak yang sudah bekerja untuk 6 era kepresidenan AS, Fauci telah memberikan nasihat kepada enam presiden dari Reagan hingga saat ini untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat. Mari kita angkat gelas dan bersulang untuk kebebasan dan demokrasi dan pengabdian  Dr. Anthony Stephen Fauci.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

[1] [2] [3] [4] [5]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun