Pada presentasi pers tentang virus dan penyakit, Trump ditanya mengapa ia menggunakan istilah 'Chinese Virus" --- mengingat tanggapan masyarakat dan pemerintah yang pahit yang ditimbulkannya di Tiongkok, dan laporan terbaru tentang reaksi rasis anti-Chinese di AS.
Misalnya, Twitter yang dibaca secara luas dari Jiayang Fan, seorang penulis untuk New Yorker, seperti di bawah ini.
Pada konferensi pers hari itu, Cecilia Vega, dari ABC, menyebutkan kemungkinan reaksi rasis terhadap "Chinese Virus." Dia langsung bertanya kepada Trump, "Mengapa Anda terus menggunakan istilah ini?"
Trump menjawab: Karena itu berasal dari China. Itu sebabnya. Itu sama sekali bukan rasis. Saya ingin akurat. Saya sangat mencintai semua orang di negara kami. Tapi seperti yang Anda tahu, China mencoba mengatakan, bahwa itu disebabkan oleh tentara Amerika. Itu tidak bisa terjadi. Itu tidak akan terjadi. Selama saya presiden.
Penamaan demikian yang tidak bertanggung jawab ini, sebenarnya bukan suatu yang main-main. Jika dibiarkan akan membawa konskuensi bagi suatu bangsa yang berstigma dengan suatu virus, yang akan berakibat bangsa ini dianggap sebagai pembawa virus untuk generasi sekarang dan yang akan datang.
Marilah kita kembali pada sejarah nama-nama yang merendah suatu bangsa dengan nama suatu penyakit, misalnya sifilis disebut disebut "penyakit Prancis" oleh orang Italia pada abad ke-16, yang ditanggapi oleh orang Prancis dengan menyebutnya "penyakit Neapolitan/ the Neapolitan disease."
Namun beda dengan Tiongkok yang memiliki latar belakang peradaban dan sejarah 5000an tahun, ini akan menjadi suatu kepekaan akut untuk dikatakan sebagai sumber kotoran dan penyakit. Suatu yang akan menjadi penghinaan di mana saja. Yang membuat Tiogkok menjadi meradang marah.