Menlu Ferderal Jerman Heiko Mass yang juga menghadiri KTT ini, membalas langsung pernyataan Trump dengan mengatakan: "Kami bukan tawanan Rusia, kami bukan tawanan AS."
Proyek pipa gas alam "Nord Stream 2"
Pekerjaan untuk proyek pipa gas alam "Nord Stream 2" yang membentang dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik telah berlangsung pada Mei 2018 dan diharapkan akan selesai pada akhir 2019.Â
Nord Stream 2 dirancang untuk mampu mengangkut 55 miliar meter kubik gas alam per tahun. Setelah selesai, jumlah gas alam yang diimpor Jerman dari Rusia dapat berlipat ganda.
AS menuduh Jerman menyalurkan dana ke Rusia dan percaya bahwa Jerman dapat menggantikan ini dengan membeli gas alam dari AS, tetapi masalahnya harganya akan jauh lebih mahal.
Bukan hanya di bidang sanksi Rusia. Baru-baru ini, AS telah melampaui langkah dengan sekutu Eropanya di berbagai bidang seperti berbagi biaya pengeluaran militer, masalah perdagangan, masalah nuklir Iran, masalah Yerusalem dan banyak lainnya. Akhir-akhir ini ada perselisihan terus menerus antara "sekutu dekat" AS tadi.
Tampaknya Trump mungkin mau membuat beberapa kritik terhadap sekutu tradisional AS --- Eropa yang tidak terlalu patuh.
Trump juga pernah mengatakan di masa lalu bahwa jika sekutu Eropa ini terus tidak mau bekerja sama dengan AS, maka AS mungkin menarik diri dari NATO.
Harus dikatakan bahwa sikap Trump semacam ini bukanlah ide strategis yang sesungguhnya dari AS, tetapi ini menunjukkan lebih banyak lagi bahwa AS tidak puas terhadap sekutu-sekutu lama Eropa-nya sekarang.
Jadi dalam memutuskan untuk mempertimbangkan apakah akan mendirikan pangkalan militer permanen di Polandia atau tidak, Â pada tingkat tertentu jika itu tidak berfungsi sebagai rencana pengganti AS secara permanen menempatkan pasukan di Eropa, maka setidaknya akan menciptakan tekanan bagi sekutu Eropa ini.
Bahaya Pangkalan Militer Permanen AS di Polandia