Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benteng Trump di Polandia, Strategi Keseimbangan Kekuatan Yang Berbahaya

12 Oktober 2018   15:19 Diperbarui: 12 Oktober 2018   15:45 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Millennium Report

Pada 1772, Polandia dipecah-pecah oleh tiga negara Tsar Rusia, Prusia (Jerman) dan Austria. Polandia kehilangan 35% dari wilayahnya dan 33% dari populasinya. Pada 1793, Polandia dipecah-pecah untuk kedua kalinya oleh Rusia dan Prusia. Polandia menjadi negara kecil dengan wilayah hanya 200.000 kilometer persegi dengan populasi tinggal 4 juta.

Pada 1795, Rusia dan Austria menandatangani perjanjian untuk memecah  Polandia jadi tiga. Setelah mengalami tiga pemecahan ini, Polandia kehilangan status kenegaraannya dan lenyap dari peta Eropa selama lebih dari 123 tahun.

Setelah Perang Dunia Pertama (P.D. I), Polandia memperoleh kembali kemerdekaannya pada bulan November 1918 dan membangun kembali dirinya sebagai sebuah negara, tetapi ini tidak berlangsung lama.

Pada 1 September 1939, Jerman menggunakan taktik peperangan blitzkrieg (perang kilat) untuk menyerang Polandia dan pada 17 September tahun itu, dengan alasan bahwa mereka mendirikan garis pertahanan di bagian timur, Uni Soviet memerintahkan 600.000 pasukan Tentara Merah ke perbatasan Uni Soviet-Polandia dan ke Polandia Timur.

Sumber: www.schoolshistory.org.uk
Sumber: www.schoolshistory.org.uk
Militer Uni Soviet dan Jerman memecah Polandia di sepanjang Pissa, Narew, Vistula, dan San Rivers.

Bagi Polandia, Rusia selalu menjadi momok dan sumber rasa takut akan keamanannya atau dapat dikatakan itu selalu merupakan tekanan yang tak terlihat. Selain itu negara yang besar dan kuat dan ditambahkan dengan banyak faktor negatif yang telah dialami Polandia sepanjang sejarah, sehingga dalam hal budaya dan pola pikir, bagi orang Polandia rasa takut kepada Rusia dan sentimen anti-Rusia telah meresap ke dalam tulang-sumsumnya.

Perselisihan sejarah telah menyebabkan Polandia  merasa takut yang luar biasa besar terhadap Rusia. Setelah Perang Dingin berakhir, pada November 1992, Polandia secara resmi meloloskan dua dokumen "Tenets of Polish Security Policy" Republik Polandia. "Dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa Polandia memandang NATO sebagai faktor penting dalam stabilitas Eropa. Kehadiran kekuatan militer AS di Eropa adalah yang paling penting bagi stabilitas Eropa."

Tujuan strategis Polandia adalah mengintegrasikan diri ke dalam sistem Barat secara politik, ekonomi dan militer.

Pada Maret 1999, Polandia berhasil bergabung dengan NATO dan bergabung dengan UE pada 2004. Pada 24 Maret 2010, ketika rudal "Patriot" pertama dikirim ke Polandia, alutama ini ditempatkan di Morag Base, hanya 60 km dari Rusia. Menyusul misil-misil itu, AS menempatkan lebih dari 100 pasukan. Kemudian Presiden Polandia Lech Kacynski mengumumkan secara terbuka bahwa Polandia tidak akan pernah menyerah kepada siapa pun lagi.

Lech Kacynski, Mantan Presiden Polandia mengatakan: "Tidak ada yang bisa menyarankan Polandia apa yang harus mereka lakukan. Waktu untuk itu sudah lama berlalu. Semua tetangga kita harus menghadapi satu fakta bahwa Polandia tidak akan menyerah kepada siapa pun."

Kita bisa melihat setelah Perang Dingin berakhir, negara-negara yang paling bersemangat untuk bergabung dengan NATO dan meminta NATO untuk memperluas ke arah timur adalah negara-negara berikut ini. Jaitu ketiga negara: Polandia, Hongaria dan Republik Ceko adalah yang pertama mengangkat tangan mereka dan mereka menjadi negara pertama yang sebelumnya adalah anggota Pakta Warsawa  untuk bergabung dengan NATO. Karena hal yang mereka sukai adalah pada pertahanan kolektif NATO. Jika ada AS yang mendukung mereka secara militer, maka mereka dapat bersaing dengan Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun