Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benteng Trump di Polandia, Strategi Keseimbangan Kekuatan Yang Berbahaya

12 Oktober 2018   15:19 Diperbarui: 12 Oktober 2018   15:45 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Millennium Report

Setelah bergabung dengan NATO, Polandia berusaha keras untuk mendorong ekspansi NATO ke timur. Ini terutama terjadi setelah krisis Krimea pecah, dan Polandia bahkan lebih berwaspada.

Pada Maret 2014, Polandia mengatakan bahwa AS telah mengirim 12 jet tempur F-16 ke pangkalan udara Lask Polandia.

Pada Juni 2015, Polandia menjadi ujung tombak, sebagai negara pertama di Eropa Timur yang dulunya termasuk dalam wilayah kekuasaan Uni Soviet untuk meminta AS menggelar persenjataan berat di wilayahnya.

Pada 2017, Presiden AS Trump memilih untuk mengunjungi Polandia pada perjalanan keduanya ke luar negeri. Dalam pidatonya di Warsawa, Trump memberi penghormatan kepada rakyat Polandia dan memuji Polandia karena menjadi anggota NATO yang membayar semua biaya pertahanannya.

Dalam pidatonya Trump mengatakan: "Itulah mengapa kami memberi hormat kepada rakyat Polandia untuk menjadi salah satu negara NATO yang sebenarnya telah mencapai benchmark untuk investasi dalam pertahanan bersama kami, terima kasih, terima kasih Polandia, saya harus memberi tahu Anda contoh yang Anda lakukan benar-benar luar biasa dan kami memuji Polandia."

Alasan lain mengapa Polandia terdorong untuk mendekati AS karena Polandia semakin berbeda dari sekutu Eropanya.

Untuk masalah krisis pengungsi, Polandia secara terbuka menolak seruan Kanselir Jerman Merkel untuk menerima pengungsi beberapa kali. Dalam hal ini tidak mengindahkan permintaan dari pengadilan tertinggi di Uni Eropa (UE), yang memutuskan untuk dapat memaksa negara-negara anggota untuk mengambil orang-orang yang membutuhkan tempat berlindung, dengan mengatakan bahwa Polandia tidak akan mematuhi putusan ini.

Sementara itu, reformasi peradilan Polandia bertemu dengan oposisi dari UE, dan itu dipercaya akan menghalangi keadilan.

Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, menyatakan kekhawatirannya sebagai seorang pria Polandia: "Polandia dan UE sekarang dalam keadaan beroposisi."

Donald Tusk mengatakan: 'Saya pikir pengumuman ini adalah pengumuman awal untuk Polandia, dan UE tidak membutuhkan Polandia."

Jadi kita bisa melihat NATO terpecah secara internal. Yang terbagi menjadi Eropa lama dan Eropa baru dari anggota lama dan anggota baru NATO. Jika kita melihat sekarang, 29 anggota merasa berbeda ketika untuk masalah ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun