Mohon tunggu...
MAITSAA ALIIFAH
MAITSAA ALIIFAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010100 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 - Pentingnya Kepemimpinan, Disiplin, dan Manajemen Waktu bagi Mahasiswa

26 September 2022   23:14 Diperbarui: 2 Oktober 2022   09:09 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pentingnya Kepemimpinan, Disiplin dan Manajemen Waktu (Koleksi Pribadi)

Nama Dosen   : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama                 : Maitsaa Aliifah

NIM                    : 43221010100

Kampus            : Universitas Mercu Buana Jakarta

Mata Kuliah    : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Mahasiswa harus mengembangkan kepemimpinan, disiplin dan manajemen waktu. Karena menerapkan tiga hal ini sejak dini bisa membawa perubahan besar di kemudian hari. Lantas apa urgensi bagi mahasiswa untuk memiliki ketiga sikap tersebut? Sebelum membahas lebih lanjut, artikel ini memberikan pemahaman tentang kepemimpinan, disiplin, manajemen waktu, dan penerapannya dalam kehidupan mahasiswa.

Jika melihat kepribadian seorang pemimpin, mereka biasanya memiliki aura kharismatik, visi dan misi ke depan, kemampuan mengendalikan apa yang dipimpinnya, dan yang terpenting, kemampuan berbicara di depan umum dengan baik. Seorang pemimpin tidak hanya digambarkan sebagai seseorang yang dapat mempengaruhi orang dan berada di garis depan. Faktanya, setiap orang dilahirkan dengan jiwa kepemimpinan, tetapi tidak semua orang mengenalinya atau unggul dalam hal itu. 

Mahasiswa harus memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Salah satu perwujudan jiwa kepemimpinan yang tinggi adalah dengan terlibat dalam berbagai kerjasama (teamwork) dalam tim. Dengan bekerja dalam tim, siswa belajar banyak tentang pemecahan masalah, memunculkan ide dan gagasan, mempengaruhi orang lain, dan mengimplementasikan ide-ide tersebut. Pemimpin masa depan akan datang dari pemuda hari ini.

Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memiliki semangat untuk menjadi lebih baik dari kemarin. Hanya karena seorang mahasiswa pintar di perguruan tinggi bukan berarti mereka adalah agen perubahan, karena agen perubahan harus memiliki tujuan yang jelas dan mampu memberi contoh kepada orang lain untuk membawa perubahan yang lebih baik.

Tidak hanya perubahan di bidang teknologi saja, tetapi juga di bidang sosial dan budaya. Perubahan ini memaksa mahasiswa untuk mengembangkan nilai-nilai karakter yang ada di dalam dirinya. Hal ini diperlukan agar nilai-nilai sosial budaya tidak terbawa arus oleh perubahan teknologi zaman. Nilai sosial dan budaya yang harus dijunjung tinggi adalah budaya disiplin. Mahasiswa membutuhkan kedisiplinan untuk mengatur waktunya baik di kampus maupun di masyarakat.

Disiplin adalah kunci utama kehidupan mahasiswa. Jika mahasiswa mampu mendisiplinkan diri dengan sepenuh hati, mereka akan lebih mudah menjalani hidup dan janji mereka. Disiplin harus ada di dalam diri mahasiswa karena mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Seorang mahasiswa dikatakan berdedikasi dalam belajar ketika dia selalu bersedia untuk memenuhi komitmennya. Disiplin mendorong mahasiswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai.

Selain itu, manajemen waktu yang baik juga diperlukan untuk mencapai tujuan utama siswa. Manajemen waktu yang baik membuat  Anda lebih fokus dan lebih disiplin, terutama dengan prioritas hidup Anda. Waktu adalah uang. Pepatah ini sangat berarti bagi mereka yang menghargai waktu mereka. Siapa yang akan menilai kali ini? Orang yang sukses dalam hidupnya.

Orang-orang sukses sangat menghargai waktu mereka. Karena setiap detik, menit, atau jam dapat membuat perbedaan dalam hidup Anda, dan orang-orang sukses tahu bagaimana mengubah waktu mereka menjadi kesuksesan. Jadi jika Anda seorang pelajar dan Anda menghargai waktu Anda, Anda selangkah lebih maju dari orang lain.

Gambar Ilustrasi (Koleksi Pribadi)
Gambar Ilustrasi (Koleksi Pribadi)

KEPEMIMPINAN

Apa pengertian sebenarnya dari kepemimpinan? Kepemimpinan pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas. Secara umum istilah kepemimpinan adalah kemampuan atau kekuatan seseorang untuk membimbing dan mempengaruhi orang lain mengenai pekerjaannya, dengan tujuan untuk mencapai  tujuan tertentu. 

Pemimpin, di sisi lain, berarti orang yang dipercaya untuk memimpin suatu sistem dalam suatu organisasi, kelompok, atau perusahaan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bisa memiliki kemampuan untuk memimpin dan mempengaruhi individu atau kelompok.

Dalam sebuah organisasi, unsur kepemimpinan memiliki peranan penting. Karena pemimpin yang dapat menjalankan dan mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuannya, dan itu bukanlah pekerjaan yang  mudah. Hal Ini karena kita harus memahami perbedaan perilaku bawahan Anda setiap saat. Bawahan dipengaruhi untuk secara efektif dan efisien agar terlibat dan dapat berpartisipasi dalam organisasi. Dengan kata lain, keberhasilan atau tidaknya upaya pencapaian tujuan perusahaan ditentukan oleh kualitas pemimpinnya.

Definisi Kepemimpinan menurut beberapa Ahli

Definisi kepemimpinan Young. Menurut Young kepemimpinan didasarkan pada penerimaan kelompok, mengajak dan mendorong individu untuk melakukan sesuatu melalui kompetensi tertentu yang tersedia yang sesuai dengan keadaan tertentu.

Kepemimpinan menurut Tead, Terry, Hoyt Ini adalah kepemimpinan adalah seni dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama.

Menurut Moejiono. Definisi Moejiono tentang kepemimpinan adalah hasil orientasi dimana seorang pemimpin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang menonjol di antara para pengikutnya.

Berbagai definisi kepemimpinan oleh para ahli diatas, terlihat jelas adanya persamaan arti dari kepemimpinan. Jika kita menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, baik kelompok maupun bawahan, maka kemampuan mengarahkan sikap dan tindakan kelompok itulah yang digunakan untuk mencapai tujuan kelompok.

Teori Kepemimpinan dari Sosok Pemimpin 

Pada dasarnya dapat dijelaskan oleh tiga aliran teori berikut

1. Teori genetik (keturunan). Inti maksud dari teori ini adalah "pemimpin dilahirkan, bukan dilahirkan" (pemimpin  dilahirkan dari bakat, bukan dibuat). Para pendukung teori ini percaya bahwa  orang yang menjadi pemimpin karena mereka dilahirkan dengan kemampuan untuk menjadi pemimpin. Orang-orang yang ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, sehingga mereka dapat muncul sebagai pemimpin dalam situasi apa pun.

2. Teori sosial bahwa "pemimpin dibuat, bukan dilahirkan" (pemimpin  dibuat atau dididik, bukan dilahirkan). Teori ini berbanding terbalik dari teori genetik. Para penganut teori ini mengambil kesimpulan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup. 

3. Teori ekologis, yaitu teori yang intinya adalah seseorang hanya akan bisa menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman lebih lanjut.

 

Tipe Kepemimpinan

 1. Tipe Kepemimpinan Otokratis

Kepemimpinan tipe otoriter atau otokratis berperan sebagai penguasa tertinggi dan memiliki otoritas untuk mengambil keputusan tanpa adanya pengaruh atau gangguan lain, seperti kritik. 

2. Tipe Kepemimpinan Militeristik

Sesuai namanya, kepemimpinan tipe militeristik menerapkan sistem militer pada saat menjadi pemimpin dengan tuntutan kedisiplinan yang tinggi. 

3. Tipe Kepemimpinan Paternalistik

Kepemimpinan tipe ini cenderung mendominasi. Biasanya pemimpin tersebut akan menganggap bawahannya tidak tahu apa-apa atau kurang berpengalaman. Sehingga, tidak memberikan kesempatan berkreasi maupun mengambil keputusan sendiri bagi bawahannya.

4. Tipe Kepemimpinan Karismatik

Sebenarnya, alasan dibalik kepemimpinan tipe karismatik belum ditemukan secara ilmiah. Namun, tipe kepemimpinan ini memang memiliki daya tarik luar biasa sehingga tanpa adanya perintah atau apapun, bawahannya akan menghormatinya.

Namun, diyakini bahwa seorang pemimpin bisa dikatakan karismatik saat memiliki kepribadian baik atau kecakapan lain yang membuat setiap orang menjadi kagum. 

5. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Leader yang memberikan kebebasan pada anggotanya dalam berpendapat, menyampaikan aspirasi, serta mengembangkan bakat dan mempertimbangkan musyawarah untuk menetapkan suatu kebijakan kepada bawahannya.

Pemimpin tipe ini dianggap paling ideal dan mengerti bawahan karena mau menerima saran, melakukan upaya sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan pribadi serta berupaya mengoptimalkan potensi yang ada pada bawahannya. Sehingga nantinya bawahannya bisa turut berkembang.

6. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire

Tipe laissez faire dinilai sebagai leader yang paling pasif. Dikatakan begitu karena Ia membebaskan bawahannya untuk melakukan sesuatu asalkan tujuan organisasi bisa tercapai. Ia menganggap bahwa anggota atau bawahannya sudah paham tentang apa yang harus dilakukan. 

DISIPLIN

Disiplin berasal dari bahasa Latin "discere", yang berarti belajar. Dimaknai lebih lanjut dari etimologi 'disiplin', ini berarti pelatihan atau pendidikan dalam pengembangan harkat, spiritualitas, dan budi pekerti.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Arti disiplin adalah ketaatan (taat) pada aturan (peraturan, dsb). Dalam hal disiplin, ada dua kata kunci utama: patuh dan aturan. Hal ini dapat diartikan bahwa disiplin berasal dari sikap tunduk seseorang yang mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan untuk dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

Definisi khusus juga telah diajukan oleh banyak ahli. Salah satunya yaitu Bejo Siswanto,  Disiplin adalah  sikap menghargai dan menghormati, ketaatan dan ketaatan terhadap aturan yang ada, baik aturan  tertulis maupun tidak tertulis, menegakkannya dan menghindari sanksi serta mengundurkan diri jika mereka melanggar tugas dan wewenang yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Atmosudirjo, pengertian disiplin adalah sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri berjalan seiring dengan rasionalisme, kesadaran dan kurangnya perasaan. Pandangan ini menunjukkan bahwa disiplin adalah suatu bentuk pengendalian diri, ketaatan terhadap aturan-aturan yang dibuat dengan pertimbangan yang masuk akal.

Jenis-Jenis Tindakan Disiplin 

 Secara umum penerapan sikap atau tindakan disipliner dapat dibagi menjadi beberapa bagian: disiplin pribadi, disiplin sosial, dan disiplin nasional. Berikut ini jenis-jenis tindakan disiplin, yaitu:

 1. Disiplin Pribadi

 Disiplin Pribadi adalah kepatuhan individu terhadap berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan membangun sikap positifnya.

 2. Disiplin Sosial

 Disiplin sosial adalah ketaatan pada aturan yang berlaku dalam hubungan sosial dan konsisten dengan norma lingkungan.

3. Disiplin pada Aturan

 Kehidupan sosial membutuhkan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dalam masyarakat. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku menciptakan keharmonisan dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.

 4. Disiplin Berbangsa dan Bernegara

 Disiplin pada bangsa dan Negara sangat dibutuhkan di segala bidang kehidupan masyarakat agar bangsa dan tujuan pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan dapat tercapai.

 5. Disiplin Aturan Ibadah

 Semua agama  di Indonesia memiliki aturan yang harus diikuti oleh pemeluknya. Sebuah tujuan untuk memungkinkan pemeluk agama ini menjadi orang yang lebih baik.


 Disiplin juga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. 

 (1) Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri  mahasiswa itu sendiri dan dapat mempengaruhi bidang studi mahasiswa tersebut. Dalam hal ini, faktor internal dibagi menjadi dua, yaitu kondisi fisik dan psikis merupakan aspek yang mempengaruhi terbentuknya disiplin diri. Misalnya perasaan sedih, rendah diri, marah, kecewa dan sebagainya.

 (2) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan luar dan dapat mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa. Faktor eksternal tersebut meliputi kebiasaan keluarga, penerapan peraturan sekolah, dan kondisi masyarakat.

Manfaat  Disiplin 

 Mampu menerapkan sikap disiplin berdasarkan kemauan dan kesadaran seseorang memiliki efek positif yang dapat dirasakan tidak hanya oleh diri sendiri tetapi juga oleh orang lain. 

 1. Mengembangkan kepekaan dan kepedulian

 Orang yang disiplin sejak usia dini mengembangkan kepekaan dan kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain.

 2. Menjadi Sebuah Doktrin

 Seseorang yang memiliki sikap disiplin secara otomatis mengembangkan kehidupan yang teratur dan manajemen waktu yang baik.

 3. Menumbuhkan Ketenangan

 Memiliki sikap disiplin menciptakan kedamaian dalam diri Anda karena Anda telah melakukan sesuatu  sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku bagi Anda.

4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

 Secara tidak sadar, disiplin  dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas.

 5 Membantu Perkembangan Otak

 Anak-anak selalu meniru apa yang diajarkan. Oleh karena itu, mengajarkan disiplin membantu perkembangan otak anak dan membentuk kebiasaan serta sikap yang positif.

 6. Menumbuhkan sikap tunduk

 Disiplin, menurut definisinya,  jelas  menumbuhkan sikap tunduk pada apa yang dinilai benar.

MANAJEMEN WAKTU

      Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, mobilisasi dan pemantauan produktivitas waktu. Waktu adalah sumber daya yang terbatas dan harus dikelola secara efisien dan efektif. Tujuan dari manajemen waktu adalah untuk mencapai suatu tujuan dalam waktu yang telah ditentukan. Dengan cara ini waktu Anda digunakan dengan cara terbaik.

      Manajemen waktu berperan besar dalam keberhasilan studi mahasiswa. Mahasiswa yang tidak memahami manajemen waktu ditandai dengan perencanaan yang tidak teratur, tidak jelas, dan tidak konsisten, kurangnya tujuan, dan kurangnya disiplin dalam menangani waktu. Manajemen waktu adalah bagaimana Anda memprioritaskan waktu Anda dan mencapai tujuan Anda dalam hidup. Manajemen waktu itu sama dengan manajemen diri.

Menurut Atkinson, manajemen waktu adalah keterampilan yang mengacu pada semua bentuk usaha dan tindakan yang sengaja dilakukan untuk membantu individu memanfaatkan waktu mereka sebaik-baiknya.

 Menurut Haynes, manajemen waktu adalah proses pribadi menggunakan waktu untuk analisis dan perencanaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Menurut Forsyth, manajemen waktu adalah cara waktu dikelola untuk memastikan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.

Menurut Haynes, aspek manajemen waktu dapat dibagi menjadi tiga bagian yang dikenal dengan metode ABC. 

a. Artinya prioritas "melakukan" adalah tugas penting. Tugas ini mungkin mendesak atau sangat penting.

 SM Itulah prioritas nomor satu dalam daftar "yang harus dilakukan". Kepentingan sedang, urgensi rendah, atau tugas yang tidak perlu dilakukan pada waktu yang bersamaan.

c. Artinya, prioritas "menyenangkan ketika selesai", dan prioritas itu adalah yang paling tidak penting. Kegiatan pada tahap ini menyenangkan dan menarik, tetapi dapat menunda pelaksanaannya. Prioritas ini oleh karena itu fleksibel sesuai dengan kepentingan masing-masing individu.

Manajemen waktu yang efektif dan efisien dapat dicapai melalui langkah-langkah sebagai berikut: 

 a. Perencanaan waktu

 Perencanaan adalah proses menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan cara mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian ini, Waktu adalah tentang menentukan waktu yang tepat sesuai dengan target waktu yang direncanakan, sehingga perencanaan dapat membuat jadwal harian, mingguan dan bulanan. Sebuah rencana dibuat dengan berfokus pada prioritas pekerjaan Anda.

Karakteristik perencanaan waktu meliputi: 

 - Unik dalam mengidentifikasi pekerjaan yang harus dilakukan. Jadwal kegiatan harus dibagikan setiap hari, mingguan, dan bulanan bagi orang-orang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

 - Praktis dalam hal pemikiran yang disengaja. Ketika baru saja menyelesaikan satu tugas, jangan memaksakan diri untuk melakukan tugas berikutnya. Jadi jangan biarkan jadwal Anda membatasi diri sendiri.

 - Fleksibel. Dalam pengertian ini, jadwal kegiatan yang dibuat harus mampu berubah dalam menanggapi situasi dan situasi yang muncul, serta harus mampu mengantisipasi perubahan yang ada apabila terjadi sesuatu yang tidak terduga.

 - Berkelanjutan. Maksudnya artian jadwal kegiatan pimpinan secara terus menerus direncanakan mandek atau berhenti pada waktu-waktu tertentu.

b. Waktu Pengorganisasian

Pengorganisasian diartikan sebagai kewajiban untuk mengalokasikan sumber daya dan kegiatan kepada individu dan kelompok secara terorganisir menurut rencana yang telah ditentukan. Dalam hal ini, organisasi waktu adalah kegiatan mengidentifikasi, mengkategorikan, dan menganalisis kegiatan untuk mengatur waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengatur waktu yaitu:

- Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

- Menentukan nomor yang terkait dengan tugas.

- Menentukan/menetapkan skala prioritas kegiatan penting dan mendesak dan kegiatan tidak mendesak atau ditunda.

c. Koordinasi Waktu

Koordinasi adalah usaha untuk mengatur dan mengarahkan orang lain serta diri sendiri untuk bekerja secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan tujuan yang diinginkan. Koordinasi waktu dalam hal ini adalah kegiatan mengatur dan menyelaraskan kegiatan agar terlaksana secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal dan tujuan yang telah dibuat.

d. Pemantauan Waktu

 Pemantauan adalah kegiatan untuk memastikan bahwa semua pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Dalam hal ini manajemen waktu adalah kegiatan menyesuaikan kinerja setiap kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya, dan menjadi bahan refleksi ketika membuat jadwal selanjutnya.

 Dikutip oleh Orr dan Tracy Ika Indri Astuti (2017) menyatakan ada 5 efek dari manajemen waktu, yaitu:

  • Manajemen waktu dapat dibagi menjadi lima jenis. Memiliki kepercayaan diri dan disiplin dan mengatur hidup Anda.
  • Membangun kualitas diri di luar jam kerja.
  • Tingkatkan penghasilan Anda dari apa yang dilakukan.
  • Memotivasi setiap karyawan.
  • Mengurangi kesalahan di tempat kerja.

 

Prinsip Manajemen Waktu 

Manajemen waktu yang baik dan berhasil itu membutuhkan pemahaman yang jelas mengenai beberapa prinsip dasar manajemen waktu. Di bawah ini adalah beberapa prinsip dasar manajemen waktu, yaitu:

- Alokasi waktu yang efektif untuk perencanaan dan penentuan prioritas.

- Prioritaskan pekerjaan anda

- Kembangkan disiplin Manajemen Waktu

- Kembangkan diri anda untuk peka terhadap waktu

- Dedikasikan waktu anda dan  Luangkan Waktu untuk istirahat

Bagaimana Teknik Manajemen Waktu yang Baik?

      Ada beberapa teknik yang dapat membantu Anda mengatur waktu dengan baik. Yang pertama adalah membuat serangkaian kegiatan dan mengurutkannya menjadi yang paling penting dan paling tidak penting. Yang perlu diselesaikan secepatnya dan yang tidak diselesaikan secepat mungkin. Tanpa rencana seperti itu, tugas yang ada menjadi "mendesak". Setiap orang memiliki ritme dan karakternya masing-masing. Beberapa orang cenderung bekerja selama masa stres dan biasanya lebih kreatif selama masa stres. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa itu manajemen waktu dan teknik kerja apa yang paling cocok untuk Anda dan tim Anda.

      Dengan manajemen waktu yang baik, Anda dapat mencapai tujuan dan merasa menjalani kehidupan yang seimbang. Ada beberapa cara untuk mengatur jam kerja Anda. Pertama, alokasikan 60% waktu Anda untuk pekerjaan yang direncanakan dan sisakan 0% untuk waktu yang tidak terduga. Kedua, selalu sisihkan waktu agar Anda dapat merencanakan masa depan dengan lebih efektif. Ketiga, kegiatan diklasifikasikan ke dalam kegiatan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dan waktu masing- (Wibawa)dalam waktu yang ditentukan. Kelima, pastikan Anda bekerja di tempat yang tenang tanpa gangguan dari luar. Tentu saja, banyak gangguan dari luar di tempat kerja akan mempengaruhi pekerjaan Anda dan bahkan produktivitas Anda.

CITASI/REFERENSI

Nandy, "Manajemen Waktu: Pengertian, Karakteristik, dan Caranya." Gramedia (2021). https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-waktu/ diakses 25 september 2022

Puspitasari, Nia. Indonesiana.Id. 13 Mei 2019. https://www.indonesiana.id/read/133517/pentingnya-kedisiplinan-untuk-meningkatkan-nilai-karakter-mahasiswa-di-era-modern diakses 26 september 2022

Wibawa, Sutrisna. UNY. 2019. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570315/lainlain/KEPEMIMPINAN-MAHASISWA.pdf diakses 26 september 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun