Mohon tunggu...
my.moon24
my.moon24 Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya adalah travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis Teknologi yang Relevan untuk Tahun Ini

26 Mei 2025   15:22 Diperbarui: 26 Mei 2025   15:22 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membangun Keterampilan Digital dalam Pembelajaran Pendidikan Islam

Dalam menghadapi era industri 4.0 dan bahkan menuju 5.0, peserta didik perlu dibekali keterampilan digital yang mumpuni. Kurikulum pendidikan Islam harus dirancang tidak hanya untuk membentuk pribadi yang sholeh secara spiritual, tetapi juga cakap dalam dunia kerja dan kehidupan modern.

Peserta didik perlu dikenalkan pada keterampilan seperti pengelolaan informasi digital, pengolahan data sederhana, membuat presentasi visual yang menarik, serta menggunakan media kreatif untuk berdakwah, seperti membuat video, podcast, atau konten Islami interaktif. Semuanya harus dibingkai dalam konteks nilai-nilai Islam agar pendidikan Islam tetap memiliki ruh yang kuat.

Pendidik Islam memegang peranan penting dalam proses pengembangan keterampilan digital ini. Tidak cukup hanya mengajarkan materi keislaman secara tradisional, guru juga harus menjadi fasilitator yang membimbing peserta didik dalam mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai Islam. Misalnya, guru dapat mengajak siswa membuat konten dakwah melalui media sosial dengan memperhatikan etika Islam dalam komunikasi digital. Dengan cara ini, pembelajaran menjadi lebih aplikatif dan siswa belajar bahwa teknologi bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sarana menyebarkan kebaikan.

Di samping itu, penerapan proyek berbasis teknologi (project-based learning) menjadi salah satu metode efektif dalam melatih keterampilan digital sekaligus menanamkan nilai keislaman. Peserta didik dapat diberi tugas membuat video animasi tentang sejarah Nabi, infografis zakat dan infak, atau vlog edukatif tentang pentingnya menjaga akhlak di media sosial. Proyek semacam ini mendorong kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah, sekaligus memperkuat pemahaman mereka terhadap ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Integrasi teknologi dalam pembelajaran juga mendorong perubahan peran guru dari sumber utama informasi menjadi fasilitator dan pendamping belajar. Dengan memanfaatkan platform seperti Google Classroom, Edmodo, atau LMS berbasis lokal, guru dapat menyediakan bahan ajar digital, ruang diskusi daring, dan penilaian yang lebih fleksibel. Hal ini memungkinkan pembelajaran berlangsung lebih dinamis, tidak terbatas ruang dan waktu, serta memberi kesempatan siswa untuk belajar mandiri dengan tetap dalam bimbingan nilai-nilai Islam.

Namun, dalam mengembangkan keterampilan digital, penting juga untuk menanamkan adab digital (digital etiquette). Peserta didik perlu diarahkan agar tidak hanya mahir menggunakan teknologi, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab. Nilai-nilai seperti amanah, kejujuran, tanggung jawab, dan etika komunikasi harus menjadi landasan dalam setiap aktivitas digital. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak hanya mencetak generasi yang melek teknologi, tetapi juga yang berakhlak mulia dalam menggunakannya.

 

 

 

Teknologi sebagai Sarana Dakwah dan Penguatan Aqidah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun