Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi dan Tatanan Sosial Sepak Bola

28 Agustus 2020   08:56 Diperbarui: 28 Agustus 2020   08:44 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi (AFP/MANU FERNANDEZ) via kompas.com

Pertama, interaksi antar individu. Di dalam lapangan hubungan antar pemain penting. Diluar lapangan hubungan antara pemain dan manajemen klub yang berperan. Di antara dalam dan luar lapangan ada hubungan antara pemain dan pelatih.

Pemain, pelatih dan manajemen klub adalah segitiga emas sepak bola. Jika hubungan antar mereka kurang harmonis, klub tidak akan berjalan dengan baik. Prestasi yang diharapkan pun tidak akan tercapai.

Lucunya, pada kasus Messi dan Barcelona ini, salah satu pemicu ketidakharmonisan antara Messi dan manajemen klub adalah justru karena keharmonisan Messi dengan pemain dan pelatih yang lama, yang harus menjadi korban manajemen karena dipecat dari pekerjaannya.

Seolah Messi berada antara keharmonisan dan ketidakharmonisan. Ini mungkin yang membuat Messi ingin hengkang.

Kedua, status dan peranan sosial. Messi sebagai ikon, kapten dan bintang Barcelona sudah pastinya masih ingin memiliki privilege tersendiri. Kabarnya, dengan masuknya Koeman ke kursi kepelatihan, privilege itu harus dihapuskan.

Sejujurnya, jika benar apa yang diberitakan, apa yang dilakukan Koeman sudah sangat benar dari sisi tatanan sosial. Koeman sudah memainkan perannya dengan benar. Koeman, sebagai pelatih, mengedepankani keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua pemain.

Messi sebagai pemain memang seharusnya tidak mencampuri perananan pelatih dan manajemen. Walaupun secara status sosial di mata penggemar, Messi mungkin memiliki status sosial yang bisa dibilang lebih tinggi dari semua orang yang ada di klub.

Ketiga, norma dan nilai. Norma dan nilai dalam sebuah klub sepak bola juga penting untuk menjaga keharmonisan. Interaksi antar tiga segi tiga emas sepak bola harus didasari norma dan nilai yang baik.

Dilihat dari sisi ini, kasus Messi ini memiliki nilai plus dan minusnya. 

Gaya elegan Messi untuk mengabari keinginannya hengkang merupakan norma yang patut di contoh. Dengan mengajukan surat resmi, Messi menunjukkan sikap yang pantas. 

Sikap ini pastinya, tidak akan menuai polemik. Yang menjadi polemik adalah isi suratnya bukan cara memberikan suratnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun