Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kau Bilang Itu

21 Maret 2019   13:24 Diperbarui: 21 Maret 2019   13:45 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau bilang itu kupu-kupu
Pada ulat daun yang kulihat merambat di dahan pohon randu
Mempesona katamu
Namun menjijikkan menurutku

Hujan yang tertumpah dan buat tanah membasah
Membuatmu meringkuk di sudut ruang dan terpuruk
Memandang aku yang sedang berlari dan menari
Bercumbu dengan aroma hujan yang terasa menyegarkan

Saat gelap menerkammu
Dalam ketidakberdayaan yang semu
Aku menikmati kelam malam
Mimpi indah bersama bidadari tuk memacu hasrat terpendam

Kau bilang gelap itu menyakitkan
Serupa tangan-tangan makhluk tanpa raga
Yang menancapkan kuku panjangnya
Ke leher jenjangmu yang bak pualam bercahaya

Jika akhirnya kau percaya
Malam adalah keindahan nan nyata
Saat kita berpagut dalam sunyi
Seringi senandung hewan malam yang menemani

Ku yakinkan kau, ini adalah cinta
Bukan nafsu yang sedang berusaha menyelimuti rupa
Bak serigala berbulu
Yang sedang mencari mangsa di balik duri-duri perdu

Tangerang, Maret 2019
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun