Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[BeCak] Teka Teki BeCak

16 September 2018   10:47 Diperbarui: 20 September 2018   18:35 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : tribunnews.com

"E..eh.. Dik. Mau ke mana main pergi saja. Itu becaknya sudah kemari bisa marah-marah dia" aku tidak memperdulikan ocehan si bapak dan terus berlalu. Lagian siapa yang mau pesan becak. Lha wong yang ditanya itu BeCak Kompasiana kok.

Perjalananku telah sampai di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar di Jakarta. Kabarnya disini banyak orang-orang penting dan artis yang berbelanja ataupun sekedar numpang makan di sini. Siapa tahu ada yang mengerti dan menjawab rasa penasaranku ini.

Setelah berkeliling beberapa lantai dengan dengkul yang rasanya mulai mau copot. Tiba-tiba aku seperti melihat sosok yang sepertinya familiar. Bukan ini bukanlah Young Lady cantik Latifah Maurinta si pembuat penasaran itu. Tapi ini seorang artis cantik blasteran Indonesia yang sudah go internasional di film layar lebar hollywood.

Bagi yang menebak Cintya Naura, aku kasih nilai 100. Dia memang Cintya Naura artis yang nge-hits dengan bahasa ala Anak Jaksel. Cerdas, lulusan luar negeri pula. Pengetahuannya pasti luas. Dia pasti mengerti jawaban dari pertanyaanku.

"Cintya, hai apa kabar?" kataku sok akrab.

"Hi, Fine thanks. Kabar aku baik" katanya ramah, kelihatannya sambil mencoba mengingat-ingat apa dia pernah bertemu denganku sebelumnya.

"Aku mau tanya sesuatu boleh ?" tanyaku.

"Oh, sure. Mau minta picture ?" dia balik bertanya. "Or what ?"

"Begini Jeng Cintya" kenapa jadi panggil Jeng kayaknya lebih pas kalau dipanggil miss harusnya. "Aku mau tanya mengenai BeCak yang ada di kompasiana. Itu artinya apa ya. Miss khan sudah melanglang buana ke berbagai negara pasti tahu deh"

Dia terbengong-bengong mendengar pertanyaanku. "Wait, wait. Ai jadi ingat sesuatu." Nah ini yang aku tunggu, sepertinya tidak salah aku bertanya kepada artis ini.

"Ya.Ya. Ya. Mana ujyan. Becyak. Nggak ada ojyek. Ya khan. Kamu pasti tukang ojyek payung yang waktu itu temanin nunggu sopir Ai datang. What's wrong. Ongkosnya kurang waktu itu ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun