Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Pusat Perbelanjaan Menjadi Rawan Penculikan Anak

2 September 2018   19:19 Diperbarui: 3 September 2018   16:46 2984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc.pribadi from cctv : tersangka pelaku

Tetapi begitu di sana, tidak ada film yang cocok untuk ditonton sehingga mereka kembali turun ke bawah untuk melihat-lihat aksesoris.

Di lantai 2, Bunga beserta temannya menuju sebuah toko aksesoris.

Tengah asyik-asyiknya mereka memilih aksesori, seorang ibu berusia sekitar 50 tahunan dengan jilbab dan kacamatanya berdiri di samping Bunga, juga sambil melihat-lihat aksesoris. Beberapa kali dia memegang beberapa accesories sambil melirik ke arah Bunga.

Terlihat sekali bahwa si ibu sepertinya berusaha menarik perhatian Bunga dan membuka percakapan.

"Gelang ini kira-kira bagus nggak ya kalau untuk hadiah ?"

Bunga menatap sebentar si ibu, "Bagus Kok Bu. Buat hadiah anaknya ya" jawab Bunga ramah.


Si ibu mulai bercerita bahwa dia tadi juga sempat melihat-lihat di toko buku yang ada di lantai 2 tapi tidak jadi beli karena harganya mahal-mahal katanya, buku tulis saja harganya sampai tujuh puluh ribuan. Dia juga berkata bahwa baru saja ambil duit 10 juta dari atm.

Bunga sempat berfikir dalam hati, bawa duit 10 juta masak buku 70 ribu tidak jadi beli.

Si ibu mulai menanyakan tempat Bunga bersekolah dan ternyata si ibu yang mengaku seorang guru ini juga mengatakan mengenal guru olah raga di sekolah Bunga.

"Saya kenal itu guru olahraganya. Namanya, kan, pak siapa ya, eee...," dia seperti berpikir "Pak Syaiful"

"Oh Pak Syamsul" Bunga langsung menyambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun