TNI bilang, pencopotan Kunto itu bagian dari rotasi rutin.
Kompasiana bilang, tulisan saya melanggar ketentuan.
Sama-sama pakai bahasa resmi.
Sama-sama tidak menjawab pertanyaan inti.
Yakni:
Apakah anak harus dibungkam karena ayahnya bersuara?
Dan apakah tulisan harus dicabut karena terlalu jujur?
Kalau Try Sutrisno masih jadi Panglima ABRI hari ini, ia pasti marah.
Bukan karena anaknya dicopot. Tapi karena kebebasan berbicara dibungkam seperti ini.
Karena ia pernah bersumpah:
“ABRI tidak boleh jadi alat kekuasaan.”
Sayang, itu sumpah zaman dulu.
Sekarang, mungkin ia terdengar terlalu idealis.
Tapi saya tetap menulis.
Dan saya akan terus menulis.
Karena saya tidak bisa diam melihat demokrasi yang pelan-pelan direm dalam sunyi.
Bukan oleh senjata. Tapi oleh sensor.
Bukan oleh kekuasaan. Tapi oleh takut.
---
Halim Perdanakusuma Jkt30042025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI