Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuburanku, Kuburanku, Pantatku

24 April 2025   06:30 Diperbarui: 24 April 2025   06:30 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantat jerapah, pantat gurita,  
Pantat jambu,  
Pantat ikan mujair,  

Oh-oh-oh.

Pantat, pantat, pantat,  
Pantat pantat hujan  
Atau hujan pantat, hujan pantat.  

Naik kereta api,  
Pantat android, pantat oksigen,  
Pantat kursi,  

Oh-oh-oh. 

Mengguyur tubuh tak telanjang,  
Pantat kamar mandi, pantat kamar mandi,  
Apa kataku, kau dengar nol detik tadi?  

Pantat kamar mandi, pantat kamar mandi,  
Akan bertemu pantat semua orang.  
Tapi tunggu dulu,  
Apa kabar pantat sabun? Pantat pasta gigi? 
Pantat urin? 

(Tuan pemalu lebih dari putri pemalu,
apa lambang pantatmu
)

Aku senang seluruh tercipta:  
Ada pantat. Ada pantat. Ada pantat.  

Kamis, 12 Desember 2097  
Mana tahu: aku masih ada?  
Bisa jadi kau atau banyak orang telah mampus,  

Jadi, apa kabar pantat mayat? Pantat kenangan? 
Pantat kamu sayang, aku tanya milik siapa?  
Tidak mungkin milikku, juga Tuhan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun