Karena demokrasi sejatinya bukan cuma tentang siapa yang duduk di kursi DPR, tapi bagaimana suara kita benar-benar diwakili. Jadi mari kita sama-sama tagih janji itu, dengan cara kita: menulis, berdialog, dan terus mengingatkan.
Kalau DPR lupa, kitalah yang harus mengingatkan. DPR adalah kita, wakil rakyat. Dan kalau wakil tidak mau mendengar, rakyat punya hak untuk terus mengetuk pintunya atau mendobraknya.
Jadi, mau sampai kapan? Mau dengarkan rakyat sekarang, atau tunggu demo berikutnya?***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI