Menjadi penulis dan editor tidak selalu mudah. Ada hari-hari penuh kebimbangan, tenggat waktu, revisi yang tak kunjung habis. Tapi ada satu hal yang selalu saya pegang, menulis adalah bentuk lain dari merawat. Merawat ingatan. Merawat harapan. Merawat bumi.
Melalui Rimbalis, saya menemukan kembali suara saya. Suara yang sempat redup di tengah kesibukan rumah tangga. Saya juga bertemu dengan orang-orang luar biasa, para rimbawan yang tak hanya menjaga hutan, tapi juga menjaga cerita.
Perjalanan ini belum selesai. Masih banyak ide yang ingin kami tulis, banyak pesan yang ingin kami sampaikan. Tapi kalau boleh jujur, sampai di titik ini pun saya sudah sangat bersyukur.
Saya percaya, selama kita terus menulis, akan selalu ada harapan. Harapan untuk lebih banyak orang yang mencintai bumi. Harapan untuk anak-anak yang tumbuh dengan dongeng penuh makna. Dan harapan bahwa kata-kata, sekecil apa pun itu, tetap bisa membuat perubahan.
Dari hutan ke halaman buku,
Dari petualangan ke dongeng anak,