Perpus mulai agak ramai. Radit belum beranjak dari tempatnya, masih berselancar di monitor Lenovo putih 21.5 in yang disediakan kampus, mencari batu bata bekal meraih gelar. Dua orang di sebelah kanannya, yang sedari tadi mengobrol dan merasa tidak menimbulkan keributan, sudah meredam kebisingan. Lelaki lawan berceritanya menghilang tanpa saya sadari.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!