Semakin banyak jurnal lokal memperkuat infrastruktur digital mereka, semakin besar peluang untuk diperhatikan oleh agregator global seperti EBSCO.
3. Mengadopsi Standar Metadata dan XML
EBSCO mengutamakan interoperabilitas data dan metadata. Oleh karena itu, jurnal yang ingin masuk ke EBSCO harus mampu menyediakan metadata yang lengkap dan sesuai standar internasional, termasuk:
Metadata artikel dalam format XML (CrossRef, DOAJ, atau OAI-PMH).
-
Informasi lengkap tentang penulis, abstrak, kata kunci, referensi, dan DOI.
Konsistensi dalam penulisan nama jurnal, volume, dan terbitan.
Pemahaman teknis dalam hal ini menjadi krusial, sehingga seringkali penerbit lokal perlu bekerja sama dengan pihak ketiga profesional dalam pengelolaan metadata.
4. Menjalin Kemitraan dengan Layanan Profesional
Bagi penerbit lokal yang ingin mempercepat proses dan memastikan kualitas dalam pengajuan ke EBSCO, bekerja sama dengan penyedia layanan profesional adalah opsi strategis. Banyak penyedia Jasa Publikasi Jurnal EBSCO yang menawarkan bantuan teknis, audit kelayakan jurnal, hingga pengajuan ke EBSCO dengan mematuhi seluruh persyaratan kuratorial.
Kemitraan ini juga dapat membantu dalam memperbaiki struktur jurnal, menyusun proposal pengajuan yang kuat, serta membangun komunikasi dengan tim EBSCO.
5. Membangun Jejak Sitasi dan Reputasi Jurnal
EBSCO cenderung lebih menyukai jurnal yang memiliki rekam jejak sitasi yang baik. Oleh karena itu, penting bagi penerbit lokal untuk: