Mohon tunggu...
Muhammad aad adji judin
Muhammad aad adji judin Mohon Tunggu... Penulis

Jangan menghabiskan waktu Anda, mengulangi kesalahan yang sama dengan hari kemarin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Penerbit Lokal dalam Menembus EBSCO

3 Juni 2025   14:28 Diperbarui: 3 Juni 2025   14:28 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/

Dalam lanskap publikasi ilmiah global, visibilitas menjadi kunci utama dalam menjamin diseminasi dan dampak dari sebuah jurnal. Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan oleh penerbit lokal adalah menembus basis data indeksasi internasional terkemuka seperti EBSCO. EBSCO bukan hanya sekadar database, tetapi juga platform distribusi yang memungkinkan jurnal dijangkau oleh ribuan institusi akademik di seluruh dunia. Namun, untuk dapat diterima di EBSCO, penerbit lokal harus memahami dan menerapkan berbagai strategi khusus yang sesuai dengan standar internasional.

1. Memastikan Kualitas Editorial dan Reputasi Akademik

Langkah pertama yang harus ditempuh oleh penerbit lokal adalah memastikan kualitas editorial dari jurnal yang diterbitkan. Ini mencakup:

  • Dewan editor yang kredibel dan terdiri dari akademisi dari berbagai institusi nasional maupun internasional.

  • Proses peer review yang ketat, objektif, dan transparan.

  • Kebijakan etika publikasi yang jelas dan mengikuti standar COPE (Committee on Publication Ethics).

Penerbit juga perlu menyusun dokumentasi editorial dengan rapi, termasuk panduan penulis, pernyataan open access (jika berlaku), dan DOI untuk setiap artikel.

2. Memperkuat Keberadaan Online dan Keterindeksan Awal

Salah satu syarat penting dari EBSCO adalah visibilitas online yang kuat. Oleh karena itu, jurnal harus memiliki:

  • Website jurnal yang profesional, mobile-friendly, dan terstruktur dengan baik.

  • Sistem manajemen jurnal elektronik (OJS) yang berfungsi optimal.

  • Indeksasi awal di basis data nasional dan internasional seperti DOAJ, Google Scholar, dan Sinta sebagai portofolio awal visibilitas.

Semakin banyak jurnal lokal memperkuat infrastruktur digital mereka, semakin besar peluang untuk diperhatikan oleh agregator global seperti EBSCO.

3. Mengadopsi Standar Metadata dan XML

EBSCO mengutamakan interoperabilitas data dan metadata. Oleh karena itu, jurnal yang ingin masuk ke EBSCO harus mampu menyediakan metadata yang lengkap dan sesuai standar internasional, termasuk:

  • Metadata artikel dalam format XML (CrossRef, DOAJ, atau OAI-PMH).

  • Informasi lengkap tentang penulis, abstrak, kata kunci, referensi, dan DOI.

  • Konsistensi dalam penulisan nama jurnal, volume, dan terbitan.

Pemahaman teknis dalam hal ini menjadi krusial, sehingga seringkali penerbit lokal perlu bekerja sama dengan pihak ketiga profesional dalam pengelolaan metadata.

4. Menjalin Kemitraan dengan Layanan Profesional

Bagi penerbit lokal yang ingin mempercepat proses dan memastikan kualitas dalam pengajuan ke EBSCO, bekerja sama dengan penyedia layanan profesional adalah opsi strategis. Banyak penyedia Jasa Publikasi Jurnal EBSCO yang menawarkan bantuan teknis, audit kelayakan jurnal, hingga pengajuan ke EBSCO dengan mematuhi seluruh persyaratan kuratorial.

Kemitraan ini juga dapat membantu dalam memperbaiki struktur jurnal, menyusun proposal pengajuan yang kuat, serta membangun komunikasi dengan tim EBSCO.

5. Membangun Jejak Sitasi dan Reputasi Jurnal

EBSCO cenderung lebih menyukai jurnal yang memiliki rekam jejak sitasi yang baik. Oleh karena itu, penting bagi penerbit lokal untuk:

  • Mendorong penulis untuk menyebarluaskan artikel mereka.

  • Mengikutsertakan jurnal dalam konferensi dan forum akademik.

  • Memastikan jurnal dikutip di berbagai publikasi lain baik nasional maupun internasional.

Langkah ini akan meningkatkan otoritas dan visibilitas jurnal secara organik.

Penutup

Menembus EBSCO bukanlah proses yang instan. Diperlukan komitmen jangka panjang, dedikasi terhadap kualitas, serta strategi yang sistematis. Namun, bagi penerbit lokal, keberhasilan masuk ke EBSCO bukan hanya soal prestise, tetapi juga tentang memperluas jangkauan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kontribusi akademik Indonesia di ranah global. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan bekerja sama dengan penyedia Jasa Publikasi Jurnal EBSCO, peluang untuk menembus indeksasi internasional kini semakin terbuka lebar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun