Mohon tunggu...
eMWe
eMWe Mohon Tunggu... Petani - manusia, masalah manusia

pemburu senja dikala gelap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melebur, Tanah Airku

17 Agustus 2020   10:00 Diperbarui: 17 Agustus 2020   10:44 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tanah ku

kau yang selalu bersemai

diujung bumi katulistiwa

seantero alam jagat raya

tanah ku

kini kau tak lagi ber-kembang


harum semerbak bak bunga kesegidang

yang melelehkan ruang bayang-bayang

entah sampai kapan

ku putar memori dikepala

ber ulang-ulang kali kau melawan tapi tak berkawan

sampai tak bisa terdiamkan

sekali lagi kuputar memori dikepala

sampai berjuta-juta kali kubertanya

berkali-kali pula kau terhempas

terlepas, sampai jatuh bukan dipelukan

oh tanah airku, nusantara

disini tempatku dilahirkan

bangsa yang membesarkanku

hingga tempatku bersemayam

aku ingin dirimu menjadi bangsa yang sejahtera

tanah yang menjadi pijakan kemakmuran

yang selalu memberi payung teduh kedamaian

dengarkanlah rintihan tangisku

ku tahu dirimu kesakitan

karena belenggu cekikan manusia

jadikanlah tulisan ini penawar pertemanan

permintaan maaf atas kelalaian

satu tanah, itu indonesia

satu darah, itu indonesia

satu bangsa, itu indonesia

mari bersatu kita indonesia

eMWe

17 agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun