Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Temenos (Part 36)

6 Mei 2019   12:13 Diperbarui: 6 Mei 2019   12:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Teana - dokumen pribadi

"Cawannya? Apakah sudah kau isi dengan darah kita?"

"Sudah Yang Mulia. Cawan berisi darah bangsa kita masih hamba simpan dan tidak berubah isinya. Namun sayang, gerbang itu masih belum bisa hamba buka."

       Yodh terdiam diatas singgasananya. Ia merenung memikirkan sesuatu.       "Laba -- laba sialan. Bahkan setelah kematianmu pun kau masih merepotkanku." gumam Yodh dalam hati.

"Penjaga, bawa kemari mutiara hitam itu. berikan padaku." teriak Yodh.

       Seekor ular hitam besar berbadan manusia berjalan meliuk -- liuk diatas lantai. Ia berjalan menemui penjaga kuil itu. Setelah penjaga kuil itu menyibakkan jubahnya, ia mengambil dua buah mutiara hitam dari balik jubahnya dan menyerahkannya kepada ular hitam pengawal Yodh. Lalu Yodh menerima mutiara hitam itu.

       Mata Yodh membuka lebar -- lebar. Mata kehijau -- hijauan itu mengamati baik -- baik benda yang ada di tangannya. Tiba -- tiba Yodh merasakan sesuatu dari mutiara itu. Tangannya terasa panas. Sebuah energi yang cukup kuat menjalar di sela -- sela jari tangannya. Menembus kedalam kulit dan terasa panas membakar didalam nadinya.

"Sial...." ucap Yodh marah.

"Ada apa Yang Mulia?" tanya penjaga Kuil Pygmalion heran.

"Kekuatan laba -- laba itu masih ada. Kekuatan Lamadh masih terasa di dalam mutiara hitam ini."

"Lalu kita harus bagaimana Yang Mulia."

"Gunakan kekuatanmu dan penyihir di Kuil Pygmalion untuk menetralkannya." perintah Yodh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun