Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Temenos (Part 36)

6 Mei 2019   12:13 Diperbarui: 6 Mei 2019   12:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Teana - dokumen pribadi

"Kalian mengenal Ratu Mehnaz?" tanya Yodh heran.

"Tentu, dialah Ratu kami. Kami memujanya dan setia mengikuti perintahnya. Namun karena kesalahan kami, ia menghukum kami."

"Lantas, mengapa aku harus meminum air dalam cawan itu?" tanya Yodh menyelidiki.

"Sebab air dalam cawan itu adalah kumpulan energi kami selama ratusan tahun disini. Energi yang akan membebaskan kami lewat tangan orang lain. Namun perlu kau ingat, air dalam cawan itu tidak kami berikan secara Cuma -- Cuma. Ketika kau telah meminumnya, kau akan merasakan kebebasan dan tidak terkurung seperti kami. Namun kau akan terikat kepada kami. Terikat untuk membebaskan kami dari dalam kurungan Ratu Mehnaz."

Yodh diam. Ia memikirkan langkah yang akan ia ambil.

"Jika aku meminumnya dan aku tidak mau membebaskan kalian bagaimana?"

"Kau akan kami musnahkan dengan cara kami.

      Setelah mempertimbangkannya baik -- baik, Yodh meminum air itu dan merasakan kebebasan hingga sekarang.

***

      Waktu berlalu sangat cepat. Ketika Yodh mengambil sebuah batu berbentuk persegi dari bawah patung Dewa Temenos, saat itu pula ia menyadari bahwa patung itu adalah patung milik Bangsa Nabataea. Patung Dewa Dhushara yang selama ini ia cari.

      Teana dan Almeera saling memandang. Mereka berdua seakan paham apa yang harus mereka lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun