Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Perempuan Itu yang Penuh Persembunyian

8 November 2022   21:31 Diperbarui: 8 November 2022   21:42 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Akhir-akhir ini,  perempuan itu tidak bersenyawa dengan penerimaan. Penuh persembunyian, sunyi sepi merajai hati. Penuh sesak. Entah apa yang harus dilakukan, circle perempuan itu darurat damai sejahtera. Ingin keluar tapi mustahil. Barangkali ini efek dari disabilitas nurani.

Hari itu tidak ada cinta, hari ini pun demikian.

Banyak penyihir di persembunyian perempuan itu. Sulit menghindar dari dosa yang menjerat. Sikap dan ketidakhati-hatian berkuasa, kata-kata buat perempuan itu alami kematian. 

Jiwa dan kesehatan perasaan pun menjadi tak tenang teduh. Memilih untuk tidak memilih adalah kandidat terkuat pada keputusan perempuan itu malam ini.

Mau tak mau, rela tak rela, perempuan itu harus menjadi dewasa perihal managemen memaafkan.

***
Rantauprapat, 08 November 2022
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun