Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mimpi, Ambisi, dan Tuntutan sebagai Perempuan

25 September 2020   12:21 Diperbarui: 25 September 2020   21:43 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi wanita karir-photo by Andrea Piacquadio from pexels
ilustrasi wanita karir-photo by Andrea Piacquadio from pexels

"Jadi perempuan nggak usah pinter-pinter amat. Nanti nggak ada laki-laki yang mau sama kamu"

"Ngapain sih sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya cuma jadi ibu rumah tangga?"

"Ngejar karir terus, nikahnya kapan?"

Sebagai seorang perempuan, mungkin kita sering mendengar ucapan-ucapan ini. Kita takut gagal, namun juga takut sukses di saat yang sama. 

Perempuan takut menjadi pintar, berpendidikan tinggi atau memiliki karir cemerlang karena katanya nanti susah jodoh. Laki-laki banyak yang minder lalu kabur. 

Society kita sangat mengglorifikasi pernikahan. Perempuan yang sudah menikah akan dianggap lebih tinggi derajatnya dibanding yang belum menikah atau berstatus janda. Seolah-olah menikah adalah "the one and only goal you have to achieve in your 20s". 

Tidak peduli setinggi apapun pendidikanmu, secerdas apapun kamu, secemerlang apapun karirmu dan sebanyak apapun kontribusimu bagi hidup orang lain, kalau kamu perempuan sudah berumur 30-an dan belum juga menikah, kamu hanya akan jadi bahan olok-olok.

Seolah-olah semua kerja kerasmu, prestasimu, kontribusimu tidak berarti apa-apa di mata mereka. Kamu cuma akan dicap sebagai perawan tua.

Akhirnya banyak perempuan yang tidak berani bermimpi dan punya ambisi. Mimpi dan Ambisi adalah barang mahal bagi perempuan. Adalah suatu privilese ketika seorang perempuan dikelilingi oleh orang-orang yang senantiasa mendukungnya mewujudkan mimpi-mimpinya. 

Kesuksesan Laki-laki vs Kesuksesan Perempuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun