Mohon tunggu...
Andreas Lucky Lukwira
Andreas Lucky Lukwira Mohon Tunggu...

mantan ketua angkatan, mantan kasir, mantan calo tiket sepakbola, mantan reporter tabloid kecantikan, mantan kernet Mayasari, mantan kordinator operasi bis malam....sekarang calo bis pariwisata plus EO tour kecil2an pengasuh akun @NaikUmum

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pengalaman Buruk Naik Grab dan Gojek

16 Maret 2016   10:51 Diperbarui: 26 Agustus 2017   17:17 10401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sopir: sabuknya dong 

Saya: (oh oke, emang bener juga maksudnya. Saya ga gila hormat, tapi di sopir taksi biasa pun saya g pernah sampai diketusin gini)

Mobil berjalan. Adat saya selalu mencoba ramah dengan sopir, hal ini ditanamkan ortu saya sejak saya kecil saat diajak mereka naik taksi maupun angkot.

Maka sepanjang perjalanan saya memanggil si sopir tetap dengan kata 'pak' atau 'bapak' meski si sopir saya yakin lebih muda dari saya.

Konyolnya si sopir dengan santainya menjawab obrolan menggunakan kata 'gue-lo'.

Saya tau mungkin si sopir posisi ekonominya lebih baik dari kami, tapi mesti sadar bahwa saat membawa Grab posisinya adalah sopir dan kami adalah tamunya. Saya yakin Grab, maupun perusahaan taksi konvensional, pun menanamkan bahwa penumpang harus dianggap sebagai 'tamu' yang harus dilayani.

 

4.Perilaku Pemotor Pada Gojek

Selain Grabcar, saya juga kadang pakai Gojek.

Nilai lebih Gojek adalah untuk memesan tidak mesti ke pangkalan, dan tarif lebih murah+pasti.

Selebihnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun