Mohon tunggu...
Lukman HA
Lukman HA Mohon Tunggu... Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam

Saya Merupakan mahasiswa jurusan sejarah peradaban islam yang fokus mengkaji sejarah islam indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan K.H Wasyid dalam Peristiwa Geger Cilegon 1888

27 Januari 2023   19:33 Diperbarui: 27 Januari 2023   19:47 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

K.H Wasyid yang merupakan pejuang tahun 1888 juga tak lepas dari sosok seorang ayah yang juga pejuang. Ayah dari K.H Wasyid yaitu Ki Abbas juga ikut berperan penting dalam melawan penjajah, Ki Abbas yang merupakan ayah dari K.H Wasyid ternyata ikut dalam pemberontakan Wakhia atau Perang Gudang Batu yang terjadi tahun 1850. Ketika itu K.H Wasyid yang masih beliau hidup dalam pengasingan Bersama keluarganya dikarenakan ayahnya sering mengajak keluarganya untuk berpindah-pindah agar terhindar dari kejaraan para tantara Belanda.

K.H Wasyid tumbuh besar dilingkungan pesantren selain belajar agama di lingkungan keluarganya. Ia juga pernah pergi ke Timur Tengah dalam rangka menuntut ilmu agama, selain menuntut ilmu di luar negri K.H Wasyid juga pernah menuntut ilmu diberbagai pesantren yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan di Jawa Barat. 

Ketika K.H Wasyid sudah menginjak usia dewasa ia pegi berguru kepada Syekh Nawawi Al-Bantani yang ketika itu sedang berada di Mekah. K.H Wasyid hadir sebagai pribadi yang pemberani dan juga sangat bersemangat dalam melawan penjajah, hal itu juga dipengaruhi oleh salah satu sosok gurunya yang juga pejuang yaitu K.H Wakhia yang pernah memimpin Perang Gudang Batu pada tahun 1850.

Setelah K.H Wasyid menimba ilmu diberbagai pesantren dan banyak  guru, akhirnya beliau mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Selian dari pada berdakwah beliau juga menjadi seorang guru. K.H Wasyid merupakan salah satu sosok ulama yang sering sekali mengajarkan rasa nasionalime kepada masyarakat yang belajar kepadanya. Ia juga salah satu sosok kiai yang bersemangat dalam menentang penjajah mesikupun pada akhirnya K.H Wasyid gugur dalam perjuangan pada tahun 30 Juli 1888 akan tetapi semangat perlawaannya masih ada dan menjadi motivasi bagi rakyat Banten untuk terbebas dari belenggu penindasan penjajah.

Bahkan saat ini langkah kepahlawanan yang di lakukan K.H Wasyid dalam melawan penjajah diabadikan dalam tugu perjuangan “Geger Cilegon 1888”. Tergampar pada patung K.H Wasyid pada tugu tersebut yang sedang memimpin perang. 

Berikut gambar tugu Geger Cilegon 1888. Peristiwa perlawanan rakyat Banten yang terjadi pada tahun 1888 juga disebut peristiwa “Geger Cilegon” dan “Pemberontakan Petani Banten”. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa sejarah yang sangat berbekas bagi rakyat Banten meskipun dalam perjuanganya mengalami kekalahan dan mampu diredam oleh pemerintahan kolonial. Perlu diketahui adanya perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Banten terhadap penjejah bukan tanpa dasar melainkan ada beberapa faktor yang memang mendasari semua itu terjadi.

Perlawanan yang dilakukan rakyat Banten dipicu karena kesewenangan-wenangan pemerintah Hindia Belanda terutama dalam menenutukan kebijakan Ekonomi. Pemerintah Hindia Belanda hanya memeras rakyat dan mengambil keuntungan besar melalui pajak dari hasil panen rakyat tanpa belas kasihan dan tanpa melihat kesejahteraan rakyat. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda sangat merugikan rakyat dan pemerintah Hindia Belanda tidak memiliki kepedulian terhadap pribumi terutama perihal Pendidikan, banyak dari rakyat yang hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan.

Bangkitnya rakyat Banten untuk melawan penjajah pun karena adanya pengaruh agama yang memang sangat kuat di tengah masyarakat Banten. Termasuk ketika Tarekat Qadariyah hadir di tengah masyarakat Banten yang mampu memberikan pengarus yang sangat besar terhadap semangat perlawanan masyarakat. Tarekat Qadariyah memiliki pengaruh yang sangat luas bukan hanya di daerah Banten tapi di luar daerah Banten pun ikut berkembang Tarekat Qadariyah seperti yang hadir pada daerah Cirebon, Bogor, dan Bandung.

Melalui seorang ulama besar dan figure yang sangat berpengaruh yaitu K.H Abdul Karim al-Bantani inilah Tarekat Qadariyah berkembang pesat dan memiliki pengaruh besar dikalangan masyarakat Banten.  K.H Abdul Karim merupakan penganut Tarekat Qadariyah sejak di uisa muda, ia berguru secara langsung kepada Khatib Shambas yang ketika itu menjadi pemimpin Tarekat Qadaryiah, sehingga K.H Abdul Karim menjadi sosok yang memiliki kualitas ilmu agama yang sudah tak diragukan lagi dan ia dianggap cocok untuk menjadi penyebar ajaran Tarekat Qadariyah di tanah kelahiranya yaitu Banten.

K.H Abdul Karim pulang pada tahun 1872 ke kampung halamanya Lampuyang, Banten. Meskipun ia tinggal di Banten hanya tiga tahun akan tetapi mampu mempunyai pengaruh sangat besar. Langkah awal yang K.H Abdul Karim lakukan ketika sepulangnya dari Mekah ialah mendirikan pesantren di kampung halamannya, melalui pesantren inilah ia menyebar luaskan ajaran Tarekat Qadariyah. Dalam waktu singkat pesantrenya ramai diatangi oleh orang-orang yang ingin menuntut ilmu di pesantrennya sehingga dengan cepat K.H Abdul Karim memiliki murid-murid yang setia kepadanya.

Tidak hanya dikalangan rakyat biasa ia juga dengan cepat tampil sebagai tokoh yang dominan dimata para elite agama dan elite pemerintahan. Salah satu tokoh terkemuka juga menjadi sahabatnya yaitu Haji R.A Prawiranegara yang seorang kepala penghulu di Serang dan pernah menjadi Patih. Berkat sepak terjangnya yang sangat luar biasa dan Khubah-Khutbahnya pun sangat memiliki pengaruh yang sangat besar di masyarakat. K.H Abdul Karim mengajarkan kepada masyarakat harus sadar dan menyarankan kepada mereka supaya memperbaharui kehidupan agam mereka dengan cara lebih taat dalam menunaikan ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun