Mohon tunggu...
Lukman HA
Lukman HA Mohon Tunggu... Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam

Saya Merupakan mahasiswa jurusan sejarah peradaban islam yang fokus mengkaji sejarah islam indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan K.H Wasyid dalam Peristiwa Geger Cilegon 1888

27 Januari 2023   19:33 Diperbarui: 27 Januari 2023   19:47 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banten merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia letaknya ada di pulau Jawa bagian barat. Banten merupakan bekas wilayah kerajaan Islam yang pernah berjaya pada abad 16 M – 17 M, dipimpin oleh Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan putra dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati. 

Kesultanan Banten merupakan salah satu Kesultanan yang memiliki sejarah yang sangat Panjang terutama pada masa ketika zaman kejayaannya, Banten menjadi salah satu kerajan yang paling berpengaruh terutama ketika Kesultanan Banten dipimpin oleh Sultan Maulana Yusuf dan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten menjadi pusat perdagangan dan memiliki pelabuhan internasional yaitu pelabuhan karangantu yang banyak di kunjungi oleh para pendatang yang ada di penjuru dunia.

Semenjak Kesultanan Banten hadir banyak teragedi dan peristiwa sejarah yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian. Terutama ketika wilayah kerajaan Banten sudah mulai di dominasi oleh pemerintah kolonial. Perlawanan yang dilakukan oleh Banten tak pernah ada henti-hentinya, salah satu perlawanan yang sangat merugikan pemerintah kolonial ialah ketika Sultan Ageng Tirtaya dengan gagah berani menyerang pertahan VOC di Batavia. Bukan hanya itu perlawanan rakyat Banten masih terus berlanjut sampai Indonesia mencapai kemerdekaanya. 

Perlawanan rakyat Banten yang tiada hentinya membuat daerah Banten menjadi salah satu daerah yang paling sering terjadi kekacauan karena maraknya gerakan perlawanan rakyat kepada penjajah. Salah satu perlawanan yang menjadi peristiwa sejarah ialah yang terjadi pada tahun 1888.

Teragedi yang terjadi pada tahun 1888 menjadi salah satu bukti bahwa rakyat sudah tak tahan akan pemerintahan kolonial yang semena-mena dan jelas menindas pribumi, oleh karena itulah terjadinya banyak perlawanan oleh rakyat Banten. 

Perlawanan yang terjadi pada tahun 1888 ternyata disebabkan oleh rakyat yang menderita dan merasa tertindas akan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kolonial. Terjadinya perlawanan pada tahun 1888 tentunya tak lepas dari peran para ulama yang memang pada tahun 1888 ulama lah yang menjadi pemimpin perlawanan dan menggerakan rakyat untuk jihad melawan Belanda.  Salah satu ulama yang sangat berpengaruh pada peristiwa 1888 di Banten ialah K.H Wasyid yang langsung turun tangan untuk memimpin penyerangan terhadap Belanda.

K.H Wasyid merupakan salah satu tokoh ulama yang ketika itu sangat memiliki pengaruh besar terutama dikalangan ulama dan rakyat. Tak heran jika K.H Wasyid mampu untuk menggerakan rakyat agar ikut dalam perlawanan. Langkah gerak yang dilakukan oleh K.H Wasyid pun tak sia-sia, propaganda yang dilakukanpun terbilang berhasil karena menadpat dukungan penuh dikalangan ulama dan rakyat, bahkan dukungan tetap ia cari sampai ke luar daerah Banten. [3]

Peran yang dilakukan oleh K.H Wasyid dalam perlawanan rakyat Banten pada tahun 1888 sangatlah besar. Maka dari itu perlunya dilakukan penelitian mengenai “Peran K.H Wasyid Dalam Perlawanan Rakyat Banten Pada Tahun 1888’. Karena masih belum banyak yang tahu siapa sebenranya sosok K.H Wasyid yang sangat berani dalam melawan pemerintahan kolonial dan masih banyak juga yang belum mengetahui akan kepemimpin beliau ketika menggerakan rakyat Banten untuk berperang secara terang-terangan melawan Belanda.

K.H Wasyid yang merupakan ulama sekaligus pejuang dalam melawan penjajah memiliki nama asli Wasyid bin Muhammad Abbas. Ia lahir pada tahun 1843 di kampung Delingseng Ciwandan yang terletak di Cilegon Banten.

K.H Wasyid merupakan putra dari pasangan Kiai Muhammad Abbas sebagai ayahnya dan Nyai Johariah sebagai ibu, K.H Wasyid merupkan keturunan dari para pejuang Banten, jika di tarik dari keturunan ia merupakan salah satu keturunan dari Ki Mas Jong yang pernah menjadi tangan kanan dari Perabu Pucuk Umun yang ketika itu menjadi raja dari kerajaan sunda.

Akan tetapi ketika Prabu Pucuk Umun kalah dalam berperang melawan Sultan Maulana Hasanudin, Ki Mas Jong lalu masuk kedalam agama Islam dan menjadi penfikut setia Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan raja dari Kesultanan Banten. Jika di lihat dari silisilah K.H Wasyid yaitu Ki Wasyid bin Ki Abbas bin Ki Qoshdu bin Ki Jauhari bin Ki Mas Jong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun