Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Malaysia Menjembatani Timur dan Barat di KTT ASEAN 2025

13 Juli 2025   23:56 Diperbarui: 14 Juli 2025   10:12 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri KTT ke-46 ASEAN di Malaysia, Senin (26/5/2025). (Dok. Setpres)

Setelah melalui periode politik yang bergejolak, Malaysia akhirnya kembali stabil di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim yang terpilih pada tahun 2023. 

Dengan orientasi politik luar negeri yang berbeda dari pendahulunya, Anwar telah membawa perubahan signifikan dalam cara Malaysia. Pada gilirannya, Anwar dapat memainkan peran strategisnya di ASEAN, khususnya menjelang KTT ASEAN 2025.

Menjaga keseimbangan

Salah satu fokus utama dalam kebijakan luar negeri Anwar adalah untuk memposisikan Malaysia sebagai jembatan antara Barat dan Timur. Berbeda dengan pendekatan yang cenderung pro-China di bawah pemerintahan sebelumnya, Anwar berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan Malaysia dengan berbagai kekuatan global.

Fokus itu tercermin dari upaya Anwar untuk memperkuat ikatan dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa. Melalui diplomasi yang aktif, Anwar berupaya memulihkan kepercayaan dan kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan, serta isu-isu global seperti perubahan iklim.

Di saat yang sama, Anwar juga menjaga hubungan baik dengan Tiongkok/China. Bagi Anwar, China merupakan mitra ekonomi utama Malaysia dan memiliki pengaruh yang tak terbantahkan di kawasan Asia Tenggara. 

Sikap 'non-blok' itu tampak nyata pada cara Anwar memimpin Malaysia di ASEAN. Sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2025, PM Anwar berusaha untuk memposisikan negaranya sebagai mediator yang dapat menjembatani perbedaan di antara negara-negara anggota.

Pendekatan

Salah satu contoh nyata adalah pendekatan Anwar dalam menangani isu sengketa Laut China Selatan. Berbeda dengan pendahulunya yang cenderung pro-China, Anwar berusaha untuk mencari solusi yang adil dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat.

Misalnya, upaya Anwar mendorong penguatan mekanisme penyelesaian sengketa secara damai melalui dialog dan negosiasi di bawah payung hukum internasional. Anwar juga berinisiatif meredam eskalasi ketegangan dengan menyerukan komitmen bersama negara-negara ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun