Pendekatan Anwar yang moderat dan berorientasi pada kerja sama ini tampaknya telah membuahkan hasil yang cukup positif. Di pertemuan-pertemuan bilateral maupun regional menjelang KTT ASEAN 2025, Anwar dapat dikatakan  berhasil membangun konsensus di antara negara-negara anggota terkait isu-isu strategis.
Anwar bisa meyakinkan Presiden Prabowo dari Indonesia untuk mengedepankan pendekatan yang lebih seimbang dalam menangani sengketa Laut China Selatan. Selain itu, PM Anwar juga mendorong ASEAN untuk bersikap lebih proaktif dalam menanggapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan keamanan siber.
Di sisi lain, Anwar juga tidak ragu untuk mengkritik tindakan-tindakan yang dianggap mengganggu kohesi dan efektivitas ASEAN. Dengan tegas Anwar menyuarakan keprihatinan atas upaya-upaya yang dapat memecah-belah organisasi regional ini, baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Pandangan itu bisa ditemukan pada kecaman Anwar pada kebijakan unilateral negara-negara anggota yang dapat melemahkan posisi tawar ASEAN dalam berhadapan dengan kekuatan-kekuatan besar. Pentingnya menjaga solidaritas dan komitmen bersama ASEAN juga menjadi perhatian PM Anwar.
Posisi Malaysia
Upaya Anwar untuk memposisikan Malaysia sebagai pemimpin yang berwibawa dan dihormati di ASEAN tampaknya semakin membuahkan hasil menjelang KTT 2025. Negara-negara anggota melihat Malaysia, di bawah kepemimpinannya, sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam mengelola isu-isu kompleks di kawasan.
Namun, tentu saja, Anwar juga harus menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan peran sentral Malaysia di ASEAN. Dinamika geopolitik yang semakin tidak menentu, serta pertarungan pengaruh antara Amerika Serikat dan Tiongkok, masih berpotensi mengganggu upaya mencapai konsensus di antara negara-negara anggota.
Oleh karena itu, kemampuan Anwar untuk melakukan diplomasi yang cakap, membangun kepercayaan, serta mencari solusi kompromistis akan menjadi kunci bagi keberhasilan Malaysia dalam memimpin ASEAN menuju masa depan yang lebih stabil dan prospektif.Â
Cara itu memungkinkan ASEAN dapat tetap memainkan peran penting di tengah pusaran dinamika global yang semakin rumit.
Pergeseran arah kebijakan luar negeri Malaysia di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim telah membawa angin segar bagi ASEAN. Dengan pendekatan yang berimbang, Anwar berusaha memposisikan negaranya sebagai jembatan antara Barat dan Timur, serta sebagai mediator yang dapat meredam ketegangan di antara negara-negara anggota.Â
Selanjutnya, upaya PM Anwar diharapkan dapat memperkuat solidaritas dan efektivitas ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan geopolitik di masa mendatang.