Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Populisme Prabowo Lewat Makan Siang dan Susu Gratis

7 Februari 2024   15:27 Diperbarui: 8 Februari 2024   09:13 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com
Populisme 2019 dan 2014

Strategi populis ala Prabowo pada 2024 ini seperti meneruskan populisme versi pemilu sebelumnya, khususnya 2019. 

Analisis Mietzner (2019) mengungkapkan bahwa Prabowo memang dikenal sering menggunakan populisme secara kentara —seperti janji manis dan muluk yang sulit ditepati— yang khas politisi oportunis demi meraih kemenangan pemilu.

Gaya populisme Prabowo memang terbilang cukup klasik, yakni dengan membuat janji-janji spektakuler yang langsung menyentuh kebutuhan hidup sehari-hari kelas menengah bawah guna meraup dukungan. 

Basis massanya pun hampir sama, yakni menyasar konstituen mayoritas dari kelompok nasionalis-religius yang cenderung tertutup dan mudah terpancing isu-isu sensitif pada pilpres 2019 lalu.

Kecenderungan populisme kanan (right wing) Prabowo pada pilpres 2019 tampaknya berbeda dengan pada pilpres 2024. 

Pada pilpres 2019, Prabowo cenderung kerap menyulut sentimen anti-asing, proteksionisme ekonomi, hingga superioritas identitas tertentu—yang rawan dimanfaatkan politisi populis sayap kanan.

Selain itu, kecenderungan populisme Prabowo pada pilpres 2019 dianggap mengobarkan populisme kanan ini dan berisiko menggerus toleransi dan keberagaman yang selama ini menjadi kekuatan demokrasi Indonesia. 

Apalagi, karakter Prabowo pada berbagai kampanye pilpres 2019 dikenal emosional dan terkesan anti-status quo, maka dikhawatirkan janji-janji populisnya akan kian bertambah ekstrim dan provokatif menjelang hari pemungutan suara 2019.

Populisme Prabowo pada pilpres 2024 sangat berbeda dengan pada pilres 2019.

Kecenderungan populisme kanan dan karakter emosional sudah jauh berkurang. Pada berbagai kampanye dan debat, kecenderungan nasionalisme dan pemihakan kepada rakyat kecil semakin menjadi stempel atau branding bagi Prabowo pada pilpres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun