Salah satu program andalannya adalah janji memberikan makan siang dan susu gratis bagi pelajar dan masyarakat kurang mampu jika terpilih nanti.Â
Program ini diumumkannya dalam beberapa kesempatan kampanye dengan tujuan meraih dukungan pemilih dari kelas menengah bawah.Â
Langkah Prabowo ini sejalan dengan taktik populistik yang kerap digunakan para politisi, yaitu menggunakan janji-janji manis dan muluk yang berpotensi menyulut emosi massa untuk meraih dukungan (Mietzner, 2022).Â
Dengan mengetengahkan isu sepele, seperti makan siang gratis, yang sangat dekat dengan kepentingan sehari-hari warga miskin, Prabowo berupaya membangun citra dirinya sebagai sosok pemimpin yang paling memahami dan peduli terhadap nasib rakyat kecil.
Strategi serupa pernah digunakan sejumlah kandidat populis di negara lain, termasuk mantan presiden AS Donald Trump yang menjanjikan pembangunan tembok produk domestik, maupun mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra yang sukses meraih dukungan massif lewat skema pinjaman dan asuransi pertanian murah.Â
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menggunakan tawaran program-program populis melalui berbagai kartu pintar dan bantuan sosial.Â
Kenyataan bahwa kebijakan-kebijakan populisme itu masih dijalankan hingga akhir pemerintahan Jokowi ternyata membuahkan tingginya tingkat kepuasan masyarakat kepada pemerintah.Â
Fenomena tingginya tingkat kepuasan masyarakat itu tampaknya menarik perhatian Prabowo sebagai salah satu capres.Â
Apalagi faktor itu diyakini Prabowo dan pendukungnya juga mengindikasikan ceruk suara pendukung Jokowi pada pilpres 2024.
Dengan harapan memperoleh limpahan suara dari pendukung Jokowi, Prabowo dapat dikatakan memberikan janji-janji populis.Â
Yang menarik adalah pilpres 2024 merupakan partisipasi Prabowo yang ketiga kalinya sebagai capres.