Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hati-hati Mempertahankan Shin Tae-yong Demi Masa Depan Sepak Bola Indonesia

20 Januari 2022   03:34 Diperbarui: 22 Januari 2022   17:12 4688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlepas dari itu, tim itu lebih berfungsi sebagai pengganti sementara ketika pelatih Shin berhalangan bertugas. Melalui tim itu pula, pelatih Shin memberikan kepercayaan dan tip-and-trick melatih pemain asing, yaitu tim Indonesia. 

Kehadiran tim asisten itu menjadi sangat penting untuk menjembatani komunikasi teknis antara pelatih Shin (melalui penerjemah) dengan para pemain. 

Kehadiran penerjemah bahasa Korea ke Indonesia (dan sebaliknya) dapat menjembatani komunikask antara pelatih Shin dengan asisten pelatihnya. Posisi penerjemah tentu saja harus dibedakan dengan asisten pelatih.

Ketiga, kebijakan naturalisasi pemain. Kebijakan ini perlu ditegaskan sebagai kebijakan yang berbeda dengan naturalisasi sebelumnya. 

Sekjen PSSI juga menegaskan bahwa program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Alberto Goncalves dan lain-lain. Sekarang murni yang memiliki darah Indonesia. Program naturalisasi juga keinginan Shin Tae-yong.

Program naturalisasi kini lebih berkaitan dengan diaspora Indonesia. Diaspora itu adalah orang-orang Indonesia yang tinggal di luar negeri atau orang asing yang memiliki Sarah (keturunan) Indonesia. 

PSSI kini dalam proses menaturalisasi empat pemain keturunan Indonesia di luar negeri yaitu Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen. Masih ada banyak diaspora Indonesia yang merumput di berbagai klub sepakbola di Eropa atau negara lainnya.

Sekali lagi, tujuan tulisan ini mengajak kita semua berhati-hati dan bersikap antisipatif. Pada saat ini hingga 2023 nanti, 

Shin Tae-Yong masih melatih pemain Indonesia. Masih ada waktu bagi pemerintah dan PSSI untum mempersiapkan diri untuk melakukan ketiga hal di atas.

Jika ketiga hal itu sudah dilakukan, tulisan ini hanya sebagai pengingat saja. Keberadaan pelatih Shin harus dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya prestasi sepakbola Indonesia. 

Dalam jangka panjang, sistem kepelatihan yang telah dibangun Shin Tae-Yong perlu dikembangkan ke dalam sebuah sistem yang lebih mapan dengan berbagai pertimbangan lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun