Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesepuh Makna

8 November 2020   11:50 Diperbarui: 8 November 2020   12:01 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua sesepuh itu seolah rel kereta
Bersama hingga purna kerja tapi tiada niat bersatu
Masing-masing berbalut nama besar
Hasil kerja berpeluh karsa

Hanya denganku mereka mau berbaku
Berhenti bertemu sbentar di simpang jalan 
Riuh wacana bertabur teori dan praksis
Menepi bercakap tentang aku dan niatku
Menantang tiap suaraku

Yang satu suka publik ramai
Memucat jika hanya berteman buku
Wajahnya pasi tanpa smangat sosial
Kawan dan lawan suka di dekatnya
Senyumnya merekah di tengah mereka

Satunya lagi bermanja dalam ruang makna
Berlarik-larik dicerna dalam makna baru
Guratan wajahnya jadi bukti karsanya
Masa lanjut bukan batasan

Saujana
Mereka slalu kukenang
Mengajakku memulai semua ini
Aku selesaikan untuk mereka
Aku sebut mereka
Sesepuh makna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun