Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Professional Hypnotherapist & Trainer BNSP email: Luanayunaneva@gmail.com youtube: www.youtube.com/@luanayunaneva

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bawang Merah Buat Cemilan? Mbok Jabrik Pastinya!

8 Desember 2018   22:01 Diperbarui: 10 Desember 2018   23:07 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teri pedas, salah satu varian Bawang Goreng Mbok Jabrik (foto: dokumentasi Mbok Jabrik)

Bawang merah. Siapa sih yang tidak mengenal bumbu masakan yang satu ini di Indonesia? Jenis umbi lapis berwarna merah keunguan tersebut memang sering dijadikan bumbu penyedap pada aneka masakan. Sebut saja salah satu olahannya adalah bawang merah goreng. Aromanya wangi dan sedap sehingga menambah selera makan.

Kesukaan masyarakat Indonesia mengonsumsi bawang merah goreng ini pun dimanfaatkan oleh Ovi Inka Lestari, warga Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur sebagai peluang usaha. Hal ini didukung oleh potensi desanya yang merupakan salah satu kawasan penghasil bawang merah di Kabupaten Kediri. Pengenalan akan komoditas yang satu ini pun dilakukannya dengan baik karena profesi sang ayah yang merupakan petani bawang merah.

"Kan sayang kalau bawang merah di sini hanya dijual begitu saja," paparnya, "Makanya ketika mulai berbisnis bawang merah goreng, saya bersyukur karena bahan bakunya melimpah. Kalau hasil panen saya masih kurang, saya masih bisa membeli bawang-bawang milik warga maupun rekan sesama petani bawang."

Tak hanya membeli sebagian hasil panen, upaya Ovi meningkatkan perekonomian warga desanya juga dilakukan dengan merekrut mereka dalam proses produksi bawang merah gorengnya yang diberi nama "Mbok Jabrik" sejak Juli 2017. Tentu saja ide ibu satu anak ini mendapat sambutan hangat dari para tetangga.

Pada dasarnya, untuk membuat Bawang Merah Goreng "Mbok Jabrik" tak jauh berbeda dengan bawang merah goreng yang biasa dibuat ibu-ibu pada umumnya. Namun karena Ovi menjajakan produk premium, tentu ada nilai-nilai lebih yang ia tawarkan kepada konsumen, termasuk kesegaran bawang merah.

Jadi, setelah panen, bawang-bawang merah mentah langsung dijemur supaya kadar airnya berkurang. Tahapan selanjutnya, bawang dikupas, diiris halus, direndam dengan air garam dan langsung dimasak selama lima hingga sepuluh menit atau berwarna kuning keemasan. Setelahnya ditiriskan sejenak, bawang merah goreng dikeringkan menggunakan spinner agar awet gurihnya. Sudah selesai dan siap dikemas? Eits, tunggu dulu!

Mengintip Dapur Bawang Merah Goreng Mbok Jabrik yang Berada di Kabupaten Kediri (foto: Luana Yunaneva)
Mengintip Dapur Bawang Merah Goreng Mbok Jabrik yang Berada di Kabupaten Kediri (foto: Luana Yunaneva)
"Selain tanpa mengandung pengawet, keistimewaan Bawang Merah Goreng "Mbok Jabrik" ini juga ada pada proses sortir. Setelah dikeringkan, saya dan suami akan melakukan proses ini di mana kami memisahkan antara kulit dengan daging bawang," tukas wanita berkulit sawo matang ini. "Bagian kulitnya disisihkan. Biasanya kami jual kepada pedagang bakso. Kata mereka, meski hanya membeli bagian kulit, aromanya berbeda dibandingkan bawang merah goreng lainnya."

Saya dan Ovi (kiri) tengah melakukan proses sortir, bagian tersulit dari pembuatan Bawang Merah Goreng Mbok Jabrik (foto: Luana Yunaneva)
Saya dan Ovi (kiri) tengah melakukan proses sortir, bagian tersulit dari pembuatan Bawang Merah Goreng Mbok Jabrik (foto: Luana Yunaneva)
Untuk mendapatkan resep yang pas, Ovi hanya membutuhkan lima kali percobaan. Dari 50 hingga 100 kilogram bawang merah mentah, hasilnya adalah 25 kilogram bawang merah goreng kering yang siap dikemas. Bayangkan, hanya separuh hingga seperempat bagiannya saja! Meski begitu, hasilnya sebanding kok!

Menariknya lagi, Bawang Merah Goreng "Mbok Jabrik" tersedia dalam beberapa varian rasa, di antaranya original, balado, ayam panggang dan teri pedas. Harganya pun cukup terjangkau, mulai Rp12.000,00 hingga Rp33.000,00 tergantung ukuran. Kemasan yang ditawarkan pun beragam. Ada botol kecil, toples, hingga pembungkus dengan desain kekinian. Konsumen pun bebas memilih kemasan mana yang pas untuk bawang goreng yang hendak dikonsumsi sendiri maupun dijadikan oleh-oleh dari Kabupaten Kediri.

"Saya berinovasi membuat bawang merah goreng beraneka rasa supaya nggak gitu-gitu aja. Lalu melihat anak-anak muda yang juga suka makan bawang merah goreng, rasanya memang cocok kalau diberi perasa makanan supaya bisa buat camilan. Oya, bawang merah goreng aneka rasa ini juga udah enak lho, meski cuma dimakan dengan nasi putih hangat," ungkapnya sambil mengacungkan jempol.

Aneka varian Bawang Goreng Mbok Jabrik (foto: dokumentasi Mbok Jabrik)
Aneka varian Bawang Goreng Mbok Jabrik (foto: dokumentasi Mbok Jabrik)
Saat berkunjung ke kediaman Ovi, saya sempat mencicipi Bawang Merah Goreng "Mbok Jabrik", baik sebagai cemilan, teman makan nasi putih maupun dicampur aneka sayur dan lauk pauk. Benar saja, ngemil bawang merah yang satu ini memang bikin saya ketagihan. Rasanya tak ingin berhenti kalau tidak habis, hehehe. Begitu juga saat dimakan dengan nasi putih hangat, rasa gurih, asin dan sedap Bawang Merah Mbok Jabrik membuat saya seakan lupa kalau saya sedang makan tanpa lauk. Saking lezatnya! Sementara kalau dimakan dengan sayuran dan aneka lauk, Bawang Merah Goreng "Mbok Jabrik" menyempurnakan rasa yang ada. Yummyyyy!

"Paling suka rasa apa, Mbak Luana?" begitu tanya Ovi. Tanpa ragu saya jawab singkat sambil terkekeh, "Ayam panggang, hehehe."

Saya memborong Bawang Goreng Mbok Jabrik dalam sebuah pameran UMKM yang ada di Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, pada Juli 2018 lalu (foto: Luana Yunaneva)
Saya memborong Bawang Goreng Mbok Jabrik dalam sebuah pameran UMKM yang ada di Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, pada Juli 2018 lalu (foto: Luana Yunaneva)
Dalam pemasaran produknya, Ovi kerap memanfaatkan ajang pameran baik yang diselenggarakan di Kediri maupun kota-kota lain. Meski begitu, diakui wanita lulusan berlatar belakang pendidikan manajemen tersebut, omzet terbesar justru didapatkannya melalui penjualan secara online. Tidak heran jika pelanggannya kebanyakan justru berasal dari luar kota bahkan luar pulau, seperti Sumatera dan Kalimantan.

Salah satu jasa ekspedisi yang kerap Ovi gunakan adalah PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau yang selama ini lebih dikenal dengan JNE. Pilihan Ovi yang jatuh pada JNE tidak lepas dari berbagai jenis pengiriman, yang dapat disesuaikan dengan budget konsumen.

"Selain itu, saya dimudahkan dengan adanya aplikasi MyJNE yang melayani konsumen dengan cepat. Jadi saya bisa langsung memberi tahu konsumen kalau mereka ingin menanyakan biaya pengiriman dan tracking paket Mbok Jabrik sudah sampai mana," ujarnya.

Banyaknya kemudahan yang ditawarkan JNE, sesuai dengan alokasi dana konsumen (foto: www.jne.co.id)
Banyaknya kemudahan yang ditawarkan JNE, sesuai dengan alokasi dana konsumen (foto: www.jne.co.id)
Kemudahan lain yang Ovi dapatkan adalah layanan JNE yang buka 24 jam. Banyaknya pesanan pelanggan seringkali membuat dirinya harus lembur hingga larut malam. Belum lagi tinggal di kawasan yang jauh dari perkotaan, membuatnya sempat was-was jika pesanan tidak dapat segera dikirim. Namun berkat layanan 24 jam nonstop ini, kekhawatirannya tak lagi muncul.

"Iya, Mbak, kalau pesanan baru selesai tengah malam, biasanya saya langsung meluncur ke JNE Pare yang buka 24 jam. Udah nggak deg-degan lagi. Malah saya anggap begadang aja!"

Ya, kegigihan Ovi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan Bawang Merah Mbok Jabrik di seluruh pelosok negeri ini senada dengan visi JNE yang ingin menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia. Berkat misinya yang ingin memberi pelayanan terbaik bagi pelanggan secara konsisten, JNE siap mengirim paket dan konsumen tujuan dalam negeri melalui lebih dari 1.500 titik layanan eksklusif penjemputan dan pengantaran di seluruh Indonesia. Tentu saja, hal ini didukung dengan moda transportasi tercepat, sesuai kebutuhan pelanggan.

Moda transportasi tercepat merupakan dukungan JNE demi kepuasan pelanggan dalam jasa pengiriman barang (foto: www.jne.co.id)
Moda transportasi tercepat merupakan dukungan JNE demi kepuasan pelanggan dalam jasa pengiriman barang (foto: www.jne.co.id)
Dengan luasnya titik layanan yang disediakan, bisa dibayangkan betapa besarnya peran JNE bagi para pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ovi dengan produk andalannya berupa Bawang Merah "Mbok Jabrik" baru satu di antara jutaan pengusaha di Tanah Air, serta satu di antara 3,97 juta pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi digital versi Badan Pusat Statistik (BPS). Apa jadinya kalau pengusaha UMKM lainnya juga mengikuti jejak Ovi dalam pemasaran via online? Pastinya UMKM akan lebih maju, tidak hanya di tingkat regional tetapi internasional. Potensi daerah akan semakin diketahui khalayak dan berkembang dengan pesat, pun memberikan dampak positif bagi finansial pengusaha.

Jadi, Anda ingin menyusul kesuksesan Ovi dan Mbok Jabrik dalam mengembangkan UMKM bersama JNE?

***

Kediri, 8 Desember 2018

Luana Yunaneva

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun