Padahal, mengurus rumah, anak, dan kebutuhan harian adalah pekerjaan penuh waktu yang menuntut kesabaran luar biasa. Ironisnya, pekerjaan yang tak dibayar ini justru sering dianggap tidak bernilai, terutama ketika dilakukan oleh laki-laki.
Fenomena serupa juga terjadi di luar negeri. Di Tiongkok, meningkatnya jumlah pria yang memutuskan berhenti bekerja dan menjadi "stay-at-home dad". Meski awalnya menuai cemoohan, perlahan masyarakat mulai mengakui nilai dari kehadiran ayah di rumah.Â
Di Amerika Serikat, riset Pew Research Center menunjukkan peningkatan signifikan jumlah ayah yang memilih peran domestik, terutama di keluarga muda (sumber).Â
Namun, meski angka meningkat, narasi sosial tentang "ayah yang di rumah" masih sering diwarnai stereotip: malas, tidak ambisius, atau "dikendalikan istri".
Media sosial memperlihatkan dua sisi yang menarik. Di satu sisi, muncul ruang bagi para bapak rumah tangga untuk berbagi pengalaman, membangun komunitas, dan saling menguatkan.Â
Banyak konten di Instagram atau TikTok yang memperlihatkan sisi hangat ayah dalam keseharian---dari mengganti popok hingga memasak sarapan. Tapi di sisi lain, ruang digital juga menjadi tempat di mana stigma bisa berlipat ganda.Â
Komentar seperti "laki-laki kok di dapur" masih sering muncul, menunjukkan bahwa sebagian masyarakat belum benar-benar siap melihat ayah memegang spatula.
Sosiolog Mansour Fakih dalam bukunya Analisis Gender dan Transformasi Sosial menulis bahwa ketimpangan gender bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga soal persepsi.Â
Masyarakat sering kali tidak memberi ruang bagi laki-laki untuk mengekspresikan sisi lembut dan pengasuhnya karena dianggap mengurangi "kejantanan" (Mansour Fakih, 2016).Â
Padahal, dalam masyarakat modern, kejantanan seharusnya tidak lagi diukur dari dominasi, melainkan dari kemampuan berempati dan berpartisipasi dalam peran keluarga.
Menjadi bapak rumah tangga di dunia yang masih maskulin ibarat berenang melawan arus. Tapi di balik itu ada harapan. Setiap langkah kecil---menjemput anak, menyiapkan sarapan, membantu pekerjaan rumah---adalah bentuk keberanian menantang norma lama.Â