Mohon tunggu...
Luna Nur Sakilah
Luna Nur Sakilah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya suka nonton bola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanggapi Kasus Driver Ojol Yang Tewas Di Lindas Barracuda: Affan Kurniawan

14 September 2025   16:26 Diperbarui: 14 September 2025   21:00 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seperti yang di katakan pak Study Rizal L.Kontu dalam artikelnya,

https://www.kompasiana.com/studyrizallk6810/68b9b88734777c41b7028cb3/tragedi-affan-kurniawan-wajah-komunikasi-kekuasaan-yang-represif?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Desktop 

Menyatakan bahwa di Jakarta, malam itu, sebuah tragedi merenggut nyawa seorang anak muda bernama Affan Kurniawan. Ia bukan mahasiswa yang turun ke jalan, bukan pula aktivis yang bersuara lantang melawan kebijakan negara. Ia hanyalah seorang driver ojek online yang sedang menunaikan tugas, mengantarkan pesanan makanan di tengah hiruk pikuk demonstrasi. Namun hidupnya berakhir dengan cara yang tragis, terlindas mobil taktis Barracuda milik Brimob yang tengah melaju di tengah kerumunan.

Kematian Affan tidak bisa dipandang sekadar sebagai kecelakaan lalu lintas. Ia menyimpan makna yang jauh lebih dalam tentang bagaimana relasi kuasa bekerja di ruang publik. Barracuda yang gagah dan menakutkan itu bukan sekadar kendaraan tempur; ia adalah simbol komunikasi non-verbal negara kepada warganya. Kehadirannya di jalan raya adalah pesan intimidasi yang jelas: negara hadir dengan kekuatan penuh, dan rakyat harus tunduk. Dalam perspektif komunikasi kritis, inilah bentuk kekerasan simbolik yang lama tertanam dalam cara negara berinteraksi dengan masyarakat.

Saya setuju mengenai pernyataan Pak Study Rizal L.Kontu, bahwa kematian Affan Kurniawan seorang driver ojol ini tidak bisa dianggap kecelakaan lalu lintas. Terlihat jelas sekali bahwa itu adalah kejadian yang disengaja, dimana sebuah barracuda yang dilapisi baja itu menabrak seorang driver ojol namun barracuda itu tetap menancap gasnya hingga melindas driver ojol tersebut sampai meninggal dunia. Kapolri menanggapi kejadian ini dengan mendatangi kediaman Affan Kurniawan hanya dengan air mata dan permintaan maaf. Bahkan permintaan maaf pun tidak cukup untuk seseorang yang kehilangan nyawa dan seorang ibu yang kehilangan anaknya saat sedang mencari nafkah. Dimana peran sebagai seorang polisi dalam mengayomi rakyat? Dimana letak keadilan dan hukum ini berlaku? Air mata dan permintaan maaf itu tidak berarti apa apa. Mereka harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang terjadi terhadap Affan Kurniawan. Kasus ini sudah dianggap menjadi sebuah kasus pembunuhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun