Bukan suara benda mati seperti biasa. Bukan suara rinai hujan yang bercakap-cakap dengannya. Tapi suara langkah kaki.
Perlahan, langkah itu semakin dekat.
Lalu berhenti.
Alif menahan napas. Ada seseorang di luar pagar rumahnya. Siluetnya tertangkap oleh cahaya lampu jalan---seseorang berdiri di sana, terdiam di tengah gerimis.
Hatinya berdegup lebih cepat. Apakah mungkin...?
Tidak. Itu mustahil.
Namun, saat sosok itu mengangkat wajahnya, hujan membisikkan sesuatu yang lain padanya. Sesuatu yang membuat Alif merasakan dorongan kuat untuk keluar dan membuka pintu.
Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasakan rindu yang tak hanya jatuh dan menghilang---tapi menemukan tempat
 untuk bersandar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI