Menjadi Mahasiswa: Tugas, Tantangan, dan Peluang
Menjadi mahasiswa berarti menjalankan peran ganda: akademik dan non-akademik.
~Akademik: kuliah, praktikum, praktik lapangan, tugas individu/kelompok, serta penguasaan bahasa asing.
~Non-akademik: keseharian di rumah/kost, menjaga kesehatan, transportasi, hingga keseimbangan sosial seperti keluarga, teman, atau aktivitas rekreasi.
Selain itu, mahasiswa dapat mengembangkan diri melalui:
~Organisasi kampus (BEM, UKM, himpunan profesi, komunitas riset).
~Penalaran & penelitian (PKM, lomba ilmiah, konferensi).
~Pengalaman tambahan (beasiswa, magang, part-time).
Kompetensi Inti Mahasiswa Abad ke-21 (6C)
1.Critical Thinking : analisis data, studi kasus, dan evaluasi penelitian.
2.Creativity : menciptakan inovasi, karya ilmiah, atau aplikasi.
3.Collaboration : kerja tim lintas jurusan atau pengabdian masyarakat.
4.Communication : presentasi, laporan penelitian, diskusi ilmiah.
5.Citizenship : keterlibatan sosial, relawan, pertukaran mahasiswa.
6.Character : integritas, disiplin, empati, dan pembelajaran sepanjang hayat.
Kesimpulan: Mahasiswa Kunci Ketahanan Bangsa
Mahasiswa adalah kunci ketahanan bangsa di era post-truth. Dengan kesadaran kritis, literasi digital, serta keterlibatan aktif dalam kegiatan akademik dan sosial, mahasiswa dapat menjadi benteng pertahanan terhadap disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsa.
Bela negara bukan hanya jargon, melainkan gerakan nyata melalui:
~Integritas : menjaga kejujuran dan transparansi informasi.
~Persatuan : memperkuat solidaritas dan toleransi.
~Kedaulatan : melindungi kepentingan nasional Indonesia.
Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penerus bangsa, tetapi juga sebagai penentu masa depan Indonesia yang berdaulat, maju, dan berkarakter.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI