Hilal dicari dari seluruh penjuru negeri. Diterawang oleh mata tajam para alim. Diteropong, diukur dan dihitung. Setelah proses panjang, sidang isbat pun digelar tuk samakan pandangan. Satu per satu ditanyai di bawah sumpah kitab suci. Tiga ketukan palu hakim sebagai tanda persetujuan awal bulan keberkahan.
Ramadhan tlah datang
Rasa syukur di ucapkan
Sholat tarawih digelar
Niat puasa diazamkan
Bulan ini selalu disambut dengan suka cita oleh para muslimin. Tak lepas pula ayat suci Al-qur'an di baca setiap pagi, siang, sore, petang tuk menambah pahala puasa di bulan Ramadhan. Di bulan ini, pahala dilipat gandangan berkali-kali lipat tingkatan. Membuat siapa saja bersemangat tuk tunaikan kewajiban.
Di dusun-dusun bilalah saat dini hari menjelang. Para anak kecil dan remaja tanggung berkeliling menabuh kentongan. Untuk bangunkan warga untuk santap sahur menambah tenaga saat siang menjelang.Â
Antusiasme warga saat sore menjelang lebih terasa bila kau datang ke pasar-pasar. Takjil berbuka puasa dari kolak sampai sop buah ada. Dari yang makanan berat sampai cuci mulut pun siap terhidang. Sedekah juga jadi rebutan para warga. Entah itu berbagi menu berbuka, atau hanya bantu-bantu saja.Â
Dan ketika waktu berbuka puasa telah tiba. Menu makanan yang biasa saja menjadi sungguh nikmat terasa. Telah hilang lapar dahaga, telah datang kenikmatan yang luar biasa.
Sungguh bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan
Darinya aku bersyukur bagaimana laparnya orang yang kesusahan
Agar menjadi i'tibar bagiku tuk jadi orang yang dermawan bila ada rezeki yang berkelebihan
Darinya aku belajar bagaimana menahan hawa nafsu juga amarahÂ
Bukan hanya ketika berpuasa tetapi ketika sudah berbuka
Terimakasih Tuhan kau telah pertemukan aku kembali dengan bulan ini
Bulan yang di dalamnya punya hari yang lebih baik dari seribu bulan
Di bulan ini juga ayat pertama dalam Al-qur'an di turunkan
Marhaban ya Ramadhan
Selamat datang bulan suci Ramadhan