Mohon tunggu...
Lingga Mayang Puspa
Lingga Mayang Puspa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswi S1 Bimbingan dan Konseling yang tertarik dengan isu-isu kejiwaan dan sedang berupaya dalam menjaga kesehatan mental diri sendiri serta berusaha membantu orang yang dapat saya bantu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengurai Aksi Massa dengan Resolusi Konflik

21 September 2025   10:05 Diperbarui: 21 September 2025   10:01 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa penelitian dan kasus di Indonesia bisa menjadi acuan:

  • Studi Conflict Management in Indonesia: Policy Perspective and Analysis mengulas efektivitas kebijakan dan peran organisasi non-pemerintah dalam menangani konflik kekerasan. 

  • Penelitian Conflict Resolution Efforts Through The Implementation Of Inclusive Development in The New National Capital Region melihat bagaimana pembangunan (development) yang inklusif bisa meredam potensi konflik antara penduduk lokal dan migran di kawasan IKN. 

  • Kasus konflik pasca-pemilihan di Lamaksenulu (2024) adalah contoh lokal di mana strategi manajemen konflik dipakai untuk menyelesaikan perselisihan di tingkat desa. 

Rekomendasi

Agar demonstrasi tidak berkembang menjadi konflik yang meledak-ledak dan merugikan, berikut beberapa rekomendasi:

  1. Pemerintah perlu proaktif membuka forum dialog segera setelah muncul gejolak publik, sebelum demonstrasi meluas.

  2. Penguatan lembaga pengaduan independen dan perlindungan HAM agar aparat keamanan bertindak sesuai aturan.

  3. Kebijakan pengaturan tunjangan, subsidi, dan kesejahteraan disusun dengan basis data yang transparan dan melibatkan masyarakat.

  4. Pendidikan publik tentang hak dan mekanisme partisipasi demokrasi agar publik tahu saluran yang tersedia selain demonstrasi.

  5. Monitoring dan evaluasi kebijakan secara berkala untuk melihat efek sosial yang mungkin memicu ketidakpuasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun