Pagi buta dan udara sejuk masih menusuk badan, di sudut kota Bantul tepatnya di Dusun Gonjen, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta, menjadi awal mula perjalanan menjemput rejeki. Pukul 02.00 seorang perempuan sudah beranjak untuk mulai memproduksi usaha susu kedelai. Ini bukan sekadar cerita bisnis kecil tapi tekad, cinta keluarga dan bagaimana satu gelas susu bisa menginspirasi banyak kehidupan.
Awal Mula dan Profil Singkat
Nama lengkapnya Hartini, sosok perempuan gigih yang sejak 2007 merintis usaha susu kedelai rumahan. Berbekal dari percobaan beberapa kali dengan melewati proses kegagalan, ia akhirnya menemukan resep susu kedelai yang sempurna. Menggunakan sistem titip jual atau konsyinyasi sebagai sistem distribusi, setiap pagi buta sudah berkeliling mengantarkan susu kedelai yang masih hangat ke warung - warung pagi dan pelanggan setia. Walaupun harus memulai produksi sejak pukul 02.00 pagi, proses pengantaran ini menjadi ritual awal perjalanan usahannya yang dimulai dari dapur sederhana di rumahnya.
Di luar urusan bisnis, sosoknya juga dikenal ramah dan berddedikasi tinggi. Ia bukan hanya pembuat susu kedelai, tetapi juga sosok ibu dan istri yang multitasking : mengurus rumah tangga, mendampingi suami, dan mendidik anak - anaknya dengan nilai kerja keras. Sifatnya yang ramah dan berdedikasi membuat banyak orang menghargai produknya dan menantikan kehadirannya setiap pagi.
Tahun Pertama Merintis Usaha : Lonjakan Penjualan
Tahun pertama dirintisnya usaha susu kedelai ini menjadi tahun yang luar biasa baginya. Penjualan susu kedelai meningkat drastis, warung - warung tempat penitipan susu kedelai ini menjalar, reseller hingga pelangganpun berdatangan setiap harinya. Pesanan terus mengalir deras, mulai dari pelanggan individu, program gizi balita atau taman kanak - kanak (TK), hingga acara seperti arisan, pengajian, ataupun pertemuan keluarga.
Keuntungan yang didapatkan di awal merintis usaha susu kedelai ini mencapai lebih dari 50%, sebuah pencapaian gemilang bagi usaha rintisan. Produk susu kedelainya juga berhasil menembus selera pasar dan membangun fondasi yang kuat untuk perjalanan usahanya di tahun - tahun berikutnya.
Masa Kejayaan hingga 2015
Hingga tahun 2015, usaha susu kedelai tetap stabil. Penjualan berjalan lancar dan produknya digemari oleh banyak orang. Ia semakinpercayaa diri dan terus mempertahankan kualitas dan pelayanan. Pada masa ini, usaha milik suaminya yang berprofesi sebagai produsen tempe juga meningkat, menjadikan tempe dan susu kedelai bak harmoni bisnis yang saling menguatkan.
Setiap pagi, dapurnya penuh dengan aktivitas, memproduksi susu dan menyiapkan tempe untuk dijual di pasar. Konsistensi rasa dan jadwal yang rapi.